Jumat, 22 Maret 2013

Me VS Bees



Kamis, 21 Maret 2013 kemaren. Pukul 04.30 WIB gw terbangun dari tidur karena ada panggilan alam, yaitu pengen pepsi atau pepito alias kencing he he he... Waktu menuju kamar mandi, gw melewati dapur dan mendengar suara mendengung, yang menurut gw paling juga lalat ijo. Jadi gw melenggang meneruskan misi utama gw yaitu pipis he he he... Pas gw balik dari kamar mandi gw kok mendengar suara dengung itu lebih keras bunyinya. Pas gw tengok di dinding dapur ternyata ada beberapa ekor lebah yang sedang terbang dengan riang gembira. Tapi gw terpaksa merusak keceriaan sang lebah, dengan menggetoknya pake sandal jepit hi hi hi... 1, 2, 3, 4, 5... ternyata gw membunuh 5 ekor lebah. Pantas saja tadi suara dengungnya lumayan keras. Waktu gw mau beranjak keluar dari dapur eh, suara dengung itu terdengar lagi. Plak plok plak plok... sandal jepit gw kembali beraksi dan  menelan korban 2 ekor lebah lagi.

Mama gw yang mendengar kegaduhan waktu gw menghajar lebah-lebah itu, bertanya;
“Ada apa Farrel? Pagi-pagi udah berisik...”  tanyanya.
“Gpp Ma, ini ada lebah di dapur.” Jawab gw.
“Dari mana ya, kok ada lebah segala, padahal di rumah kita kan ga ada tanaman bunga.” Gumam Mama seakan berbicara pada dirinya sendiri.
“Iya neh, Ma. Tadi aja dapat 7 ekor.” Sahut gw.
“Masa sih? Jangan-jangan ada sarangnya di sekitar sini....” Kata mama berpraduga.
“Ah kalo di dekat-dekat sini mah kayanya ga mungkin, Ma. Paling juga di pohon mangga tetangga depan.” Jawab gw.

Insiden dengan lebah itu sejenak terlupakan. Pagi-paginya kami pun melakukan aktivitas keseharian kami masing-masing. Gw sempat pergi ke beberapa tempat dengan beberapa keperluan. Dan baru balik lagi di rumah hampir pukul 12.00 siang.

Saat gw naik ke lantai 2, menuju ke kamar, gw mendengar suara mendengung yang sama persis dengan suara dengungan yang gw dengar subuh tadi. Rupanya ada beberapa lebah lagi beterbangan. Sandal jepit gw pun kembali jadi senjata andalan gw. Plak plok plak plok... dapat 2 ekor!!

Waktu gw memegang handle pintu kamar gw, gw mendengar suara dengung yang jauh lebih keras lagi. Gw menoleh melihat-lihat suasana sekitar depan kamar, dan gw menemukan puluhan lebah yang sedang beterbangan. Lebah-lebah itu terbang mengitari sebuah benda hitam kecoklatan seukuran telapak tangan di atas plafon. Bulu kuduk gw berasa merinding, waktu tau ternyata gundukan berwana hitam kecoklatan itu adalah koloni para lebah...  Kok aneh ya, perasaan kemaren-kemaren belom ada dech. Lumayan serem sih, apalagi letaknya persis berhadapan dengan kamar gw. Gw jadi berpikiran yang aneh-aneh ala film horor; gw membayangkan lebah-lebah itu menyerang gw, untuk menuntut balas atas kematian teman-temannya... Hiiiiiiyyy!!! Amit-amit jabang baby ngepet dech!!! he he he...

Koloni lebah nampak dari samping
Koloni lebah nampak dari depan

Dengan tenang ala-ala pembunuh berdarah dingin, gw menyiapkan senjata pembasmi lebah-lebah itu. Gw mengambil kain perca kaos, kemudian gw lilitkan ke batang besi. Gw bermaksud akan membuat obor buat membakar lebah-lebah itu. Yang jadi masalah di rumah gw ga ada minyak tanah. Untunglah otak gw secerdik MacGyver he he he... (yang ga tau MacGyver selamat googling dech). Gw mencelupkan lilitan kain perca itu ke dalam tanki sepeda motor gw. Yes!! Obor siap dinyalakan.
Untuk menghidari sengatan lebah-lebah itu, gw memakai jaket dan sarung tangan, plus helm he he he... Lebih baik sedikit ribet daripada muka gw bengkak dimakeover sama kawanan tawon ha ha ha... waktu gw siap naik ke lantai atas dengan segala perlengkapan itu. Mama mengingatkan gw untuk membawa seember air buat matiin obor. That’s good idea, Mama!!
Gw pun siap membasmi lebah jahanam itu... sementara Mama ngungsi ke warung buat beli cemilan hi hi hi... Pokoknya gw meminta mama jangan masuk rumah dulu sebelum  rumah kami steril dari lebah he he he...

Obor dari lilitan kain perca kaos
Mengambil bensin dari tanki motor

Sebelum melaksanakan misi pembantaian, gw membuka lebar-lebar semua jendela di lantai 2. Di depan sarang lebah itu, gw menyalakan obor, dan langsung gw arahkan ke sarang lebah itu. Tak sampai 15 detik semua lebah-lebah itu rontok jatuh dan beterbangan. Ada yang langsung mati, ada yang masih hidup tapi sayapnya sudah tidak utuh, dan ada pula yang beterbangan liar kesana-kemari. Kepakan sayap-sayap para lebah itu menyisakan suara dengungan yang sangat keras dan menyeramkan. Gw melihat dinding bekas berkumpulnya koloni lebah itu, tak ada sedikitpun sarangnya (mungkin mereka baru berniat membangun sarangnya).
Gw mencoba tetap tenang. Dengan secepat kilat gw langsung mematikan obor dengan mencelupkannya ke dalam ember berisi air.

Lebah-lebah bergelimpangan
Koloni lebah yang sudah mati

Step pertama sudah beres, sekarang saatnya membasmi lebah-lebah yang masih beterbangan.  Kalo mengandalkan sandal jepit lagi, kayanya ga akan mungkin bisa. Makanya gw mengambil raket badminton. Kemudian plak plok plak plok... dengan pukulan forehand, backhand, smash dan pukulan antah berantah lainnya, gw menghajar lebah-lebah itu. Ga percuma gw rajin main badminton, ternyata ada manfaatnya juga buat membasmi lebah ha ha ha...

Lebah yang sudah mati di tangan gw

Ukuran lebah-lebah yang ada di rumah gw ini termasuk kecil, panjangnya hanya sekitar 1,2 cm. Tapi tetep aja ogah kalo kena sengat mah. Apalagi kalo lebah yang nyengat jumlahnya banyak banget.

Sebenernya ini bukan pengalaman pertama kali gw berurusan dengan koloni makhluk penyengat. Waktu gw masih SMA gw pernah memusnahkan sarang tawon yang bertengger diatas pohon nangka depan rumah gw yang dulu. Kejadiannya juga lebih dramatis he he he... Coz gw membakar sarang tawon yang seukuran helm itu dari atas genting rumah, dengan obor dari galah, memakai jas hujan plus masker, dan dilakukannya pada malam hari pula!!
Ukuran tawonnya pun lumayan besar, yaitu sekitar 3 cm dan jumlahnya banyak banget!!. Baru keesokan harinya gw bisa menuntaskan sisa-sisa tawon itu dengan raket badminton.

O ya, masih banyak orang yang menganggap tawon (wasp) dan lebah (bee) itu sama. Padahal keduanya merupakan serangga yang berbeda. Untuk membedakannya lumayan mudah sih.
-Ukuran tubuh lebah lebih gemuk dan tawon lebih langsing.
-Ukuran tawon lebih besar dibandingkan dengan lebah.
-Warna tubuh tawon biasanya lebih cerah/mencolok.
-Kaki belakang lebah lebih desar dan pipih, sementara kaki tawon semuanya berukuran sama.
-Tawon bisa menyengat berkali-kali dan masih tetap hidup, sementara lebah hanya bisa sekali menyengat dan beberapa menit kemudian mati.
 -Pada tubuh bagian atas (thorax) tawon hanya ada sedikit bulu halus atau bahkan licin tanpa bulu, sementara lebah tubuhnya berbulu banyak alias hairy wk wk wk...  
-Lebah menghasilkan madu, sementara tawon tidak.


Begitulah pengalaman singkat gw berurusan dengan koloni makhluk penyengat. Dan gw berharap, ini akan jadi pengalaman terakhir gw melakukan pembunuhan masal he he he...

Conclusion:
Hidup harmonis berdampingan dengan alam dan mahluk lainnya memang sangat baik. Tapi  jangan mengambil resiko membiarkan mahluk yang suatu hari kelak bisa membahayakan hidup kita.

Senin, 11 Maret 2013

Catatan 4 Tahun Perjalanan Blog Ini



Waktu bergulir tanpa terasa begitu cepat berlalu. Banyak sudah moment-moment yang sudah gw lalui dalam hidup ini. Entah itu pengalaman indah, maupaun pengalaman buruk. Hidup memang tak selalu semulus paha Cherrybele he he he... Tak ada yang sempurna memang. Seperti yin dan yang, di dalam bidang putih ada titik hitam, dan di dalam bidang hitam ada titik putih. Artinya dalam setiap kelebihan pasti ada kekurangan, dan didalam setiap kekurangan pasti ada kelebihan. Selalu ada sisi jahat dari si baik, dan selalu ada sisi baik dalam diri si jahat.

Hari ini tanggal 11 Maret 2013, genap sudah umur blog ini 4 tahun. Ga ada ceremony khusus, boro-boroacara tiup lilin atau potong tumpeng mah he he he... Awalnya blog ini gw buat atas dasar iseng aja. Cuma ingin mempraktekkan cara membuat blog dari sebuah buku yang gw baca. Gw sendiri awalnya bingung soal menentukan thema dari materi blog milik gw ini. Akhirnya tercetuslah ide untuk menjadikan blog ini sebagai catatan ‘perjalanan hidup’ gw sebagai seorang gay.  Di  hari yang pertama  blog ini dipublish, gw langsung memposting 2 cerita. Lalu gw minta pendapat dari beberapa teman gw tentang blog gw saat itu. Ternyata responnya cukup positif, dan itu memicu semangat gw untuk terus menulis.

Dalam membuat postingan, gw type orang yang semau gw, dan ga suka dibatasi aturan ini itu. Gw hanya mau menulis apa yang gw mau tulis, dengan cara dan gaya gw sendiri. Begitu pun soal konsistensi menulis. Gw hanya menulis disaat mood menulis gw lagi datang. Jadi gw sendiri ga bisa memaksakan diri gw untuk menulis per jangka waktu tertentu atau dengan thema tertentu. Ada yang bilang tulisan kurang hot, tapi ada juga yang malah menilai blog ini adalah blog cabul he he he... lain orang lain selera dan lain pemikiran kali ya. Jadi sangat wajar kalo tiap kepala punya penilaiannya masing-masing. Gw sangat menyadari kalo gw ga bisa memuaskan semua pihak lewat tuliasan gw. So gw cuma mau jadi diri gw sendiri. Ini blog gw, semua cerita tentang gw, dengan bertutur cara gw sendiri. Jadi, kalo pembaca suka, gw sangat bersyukur. Kalo tidak suka, masa iya sih?? (maksa dot com) he he he...


Rentang perjalanan 4 tahun, bukanlah waktu yang sebentar. Tapi blog gw hanya baru memiliki 68 follower saja. Memang sih itu tidak menggambarkan jumlah pembaca sesungguhnya dari blog gw. Coz ada beberapa blogger juga yang enggan mem-follow blog gw dengan alasan blog gw terlalu frontal dan mereka takut ke-gay-an mereka diketahui orang lain. Jadi kebanyakan  pembaca blog gw berstatus sebagai silent reader. Dengan traffic pembaca antara 600-800an per hari, blog gw memang belum ada apa-apanya.

Lewat blog ini pula, gw jadi mempunyai banyak teman, dan ga bisa dipungkiri jadi punya musuh juga he he he... Salah satu kasusnya pernah gw bahas disini.

Trus kalo kalian bertanya, “Apa yang gw dapat dari ngeblog?” Jawabannya tentu saja banyak. Tapi yang terutama adalah ‘kepuasan bathin’, dimana gw bisa membagikan pengalaman hidup gw lewat tulisan. Entah itu yang baik, maupun yang buruk. Gw yakin setiap pembaca dikaruniai kecerdasan untuk mengambil hikmah dari setiap tulisan yang gw posting.

Gara-gara ngeblog, gw pernah ditawari  menjadi salah satu narasumber untuk sebuah seminar berthema ‘Gay Movie’, yang diadakan di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung. Seorang mahasiswa yang merupakan ketua panitianya, beberapa kali menghubungi gw lewat e-mail. Tapi dengan berat hati gw menolaknya. Coz, gw belom bisa seterbuka itu untuk  membeberkan ke-gay-an gw di depan umum.

Seorang dosen perguruan tinggi negeri di Bandung,  pernah menyarankan gw untuk membukukan tulisan-tulisan yang pernah gw posting di blog ini. Dia bersedia memperkenalkan gw dengan seseorang yang punya ‘posisi’ di sebuah percetakan. Tapi lagi-lagi gw belum mau seterbuka itu. Biarlah untuk sementara, gw hanya berkonsentrasi menulis di blog ini dulu.

Ada banyak  pembaca blog gw, yang penasaran dengan sosok gw aslinya kaya gimana. Ada yang googling atau searching akun facebook gw, tapi tentu saja ga akan menemukan FB gw. Coz gw meng-hidden akun facebook gw he he he... Malah ada pembaca luar kota yang sengaja chatting mencari-cari gw di MIRC (gw tau hal ini, dari salah satu teman fb gw. Jadi dia merekomendasikanya menjadi teman gw).
Gw merasa tersanjung bila ada yang ingin mengenal gw lebih jauh, setelah tertarik membaca postingan-posingan gw.

Trus bagaimana responnya setelah melihat foto diri gw? bermacam-macam sih. Ada yang jadi cuex (ilfeel kali ya he he he...), ada yang jadi teman chat aja, dan ada yang jadi berteman baik. Ada diantaranya juga yang  malah penasaran ingin mencoba having fun sama gw... he he he...  Ada-ada saja ya... Jujur ya, ada sih beberapa yang gw jabanin he he he...

Gw punya sebuah kisah nyata yang unik. Ada anak Jakarta yang menginginkan ‘pengalaman pertamanya’ dengan gw. Setelah sering intens chatting sama gw. Suatu hari dia bilang mau ke Bandung. Dia pulang kerja langsung berangkat  ke Bandung pake travel. Tiba di Bandung, hampir pukul 23.30. Gw jemput dia dan gw menemaninya makan di Nasi kalong. Setelah makan, kami having fun. Sesuai dengan janji gw, malam itu gw jadi personal trainner-nya dalam urusan esek esek he he he... Lalu pukul 04.00 WIB dia langsung cabut balik lagi pake travel ke Jakarta coz paginya dia harus masuk kerja lagi... he he he...

Bersahabat dan bisa saling curhat, bercertita tentang aktivitas masing-masin, dan berbagi pengalaman, buat gw sangatlah menyenangkan. Lewat blog ini gw jadi punya beberapa teman baik. Sekalipun beberapa diantaranya tinggal di luar kota. Teman-teman itu bisa sesama blogger maupun hanya pembaca aja. Ada beberapa sahabat yang sangat baik sama gw. Gw sampai takjub, coz mereka sangat baik sama gw. Gw ga menilai kebaikan orang itu dari pemberiannya. Tapi gw menganggapnya sebagai penghargaan terhadap diri gw. Coz mereka masih mengingat gw disela-sela kesibukan mereka. Gw pernah menerima paket dari teman-teman gw. Diantaranya: aneka keripik buah-buahan dari Malang, Satu shopping bag besar Mochi Lampion dari Sukabumi, nastar durian dari Makasar dan makanan-makanan khas dari berbagai daerah. Termasuk juga diantaranya aneka cemilan dari luar negeri, kaya: coklat, permen, biskuit, dan keripik gay (sayang gw ga sempet memotretnya). Macam-macam T-shirt, tanktop dan aneka cindera mata dari dalam dan luar negeri. O ya, waktu gw lagi seneng-senengnya ngikutin Piala Eropa 2012, gw dapet surprise dikasih 2 pcs T-shirt Euro 2012 asli dari Ukraine, lho!!

Aneka cinderamata dan buku fotografi

Sssstttt... Gw pernah dapet oleh-oleh lubrican dan kondom dari Jepang. Lubricannya sih ga masalah, even bentuk kemasannya kaya botol saus di tukang bakso he he he... Nah, soal kondomnya yang bermerk Benetton dan Okamoto,  pas gw pake kayanya ukurannya terlalu pendek dech,  coz hanya menutup ¾ bagian dari penis gw. Plus terasa ketat banget. Mungkin gara-gara ukuran standar penis orang Jepang lebih kecil dari ukuran standar orang Indonesia kali ya. Coba aja liat di film-film bokep Jepang, ukuran penisnya emang pada imut-imut kan? he he he...
Kalo Lubrican Ansell LifeStyles dan kondom keberuntungan alias Fortunate One, itu pemberian dari temen gw yang lain. Sebenernya masih ada beberapa jenis kondom lagi tapi udah habis dipake he he he...
Gw juga pernah dikasih beberapa pcs celana dalam dan celana renang dari teman baik gw.

Celana dalam, kondom, dan lubrican

Dan dari sekian banyak teman itu, ada yang satu yang paling baik. Dia secara rutin mengirimi gw produk-produk perawatan tubuh yang harganya mahal-mahal dan barang-barang lainnya. Hey, kalo kamu lagi baca tulisan ini, gw hanya mau bilang: “I love you, bro... You’re a special gift from heaven for me...”.

Aneka produk perawatan tubuh

Gw ga pernah menyangka sama sekali, kalo blog ini sanggup memberi motivasi dan membangkitkan semangat hidup seseorang. Suatu hari ada seorang brondonk Jakarta yang ingin mengenal gw lebih jauh. Lalu gw sama dia berkomunikasi lewat sms, telpon, dan ym. Dia bilang merasa kagum sama gw, yang bisa begitu tegar dan bisa menerima ke-gay-an gw dengan ikhlas. Sampai satu titik, dia bercerita kalo dia merasa putus asa dan beberapa kali ingin mengakhiri hidupnya. Dia merasa hidupnya tidak punya arti lagi. Ibunya yang sudah mengetahui orientasi sex-nya, malah mengekang dan membatasi pergaulan dia. Dia merasa dibeda-bedakan dalam hal kasih sayang dan perhatian antara dirinya dan adiknya.

Dia berasal dari keluarga menegah atas dan kuliah jurusan psikologi di sebuah perguruan tinggi swasta terkemuka di Jakarta.
Alasan dia mengambil jurusan psikologi, katanya supaya dia bisa ‘mengobati’ sendiri masalah orientasi sex-nya. Tapi teori tetaplah sebagai teori. Pada prakteknya dia tetap tidak mampu keluar dari masalahnya itu.

Gw terus-menerus memberi semangat pada dia. Gw selalu bilang ‘berdamailah’ dengan diri sendiri. Dengan bisa menerima keadaan diri kita apa adanya, maka rasa tertekan itu akan berkurang. Kebahagiaan itu adalah pilihan. Jadi tinggal pilih saja: mau berbahagia dengan apa yang kita miliki atau mau berkutat terus dengan masalah yang tak berujung? Menyalahkan diri sendiri, keadaan, dan takdir tidak akan pernah menyelesaikan masalah.
Sekarang dia sudah lulus kuliah, dan bekerja di sebuah perusahaan dengan posisi dan gaji yang sangat bagus. Plus punya seorang BF yang sangat menyayangi dia. Gw selalu merasa senang kalo teman-teman gw menemukan kebahagiannya.

Di negeri ini, tanggal 11 Maret diperingati sebagai hari yang bersejarah. Yaitu memperingati saat-saat Bung Karno mengeluarkan Surat Perintah Sebelas Maret, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Supersemar.
Waktu gw masih kecil, pernah ada pertanyaan bodoh di benak gw: Kok mesti disebut ‘SUPERSEMAR’? kenapa ga disebut ‘SUPERPETRUK’, ‘SUPERGARENG’, atau ‘SUPERBAGONG’ he he he... maklum jaman itu, tiap hari minggu anak-anak jaman itu dicekoki dengan acara lawak Ria Jenaka di TVRI he he he... buat yang ga tau acara ini gara-gara roamming beda generasi, silahkan googling aja ya wkwkwk...

Tapi buat gw sekarang ini: Mau SUPERSEMAR kek, mau SUPERPETRUK kek, mau SUPERGARENG kek, atau SUPERBAGONG kek, gw ga mempermasalahkannya lagi. Yang jelas hari ini gw cuma mau ngurusin Blog  gw: MY SUPERNOVA BLAST yang udah berumur  4 tahun he he he...


Conclusion:
Rentang waktu yang panjang bukanlah ukuran seberapa berartinya hidup kita buat orang lain. Tapi berusahalah terus untuk membuat hidup kita bermakna, setidaknya buat diri sendiri dan orang-orang terdekat kita.