Senin, 29 April 2013

Ilham VS Andro



Malam Jumat gw iseng chat. Asli beneran cuma iseng doang, ga ada tujuan buat melakukan yang orang lain sebut sebagai ‘Sunah Rosul’ lho. Coz buat gw, ML itu ga mesti dilakukan malam Jumat. Kapan pun juga bisa asalkan partnernya ada he he he... Lagian buat kita-kita, rasanya ga pantaslah menyebut ML di malam Jumat itu sebagai ‘Sunah Rosul’, karena kalo dilakukan bukan oleh pasangan yang tidak ‘berhak, pada dasarnya bukanlah ‘Sunah’ melainkan ‘Jinah’. Jadi gw sarankan agar teman-teman berhenti menyelewengkan makna dari Sunah Rosul. Okelah kita berbuat salah, tapi jangan menambah dosa lagi dengan memperolok-olok hal yang bersifat religi.

Back to chat. Gw tersambunglah dengan seorang pemuda berumur 24 tahun, sebut saja namanya Ilham. Dari chat itu gw jadi tahu, ternyata Ilham itu berasal dari Makasar, dan dia lagi berlibur di Bandung bersama 3 orang temannya untuk beberapa hari. Secara fisik Ilham cukup menarik. Kulitnya sawo matang, berhidung mancung, berambut lurus, dan berkacamata.

Karena malam itu kurang memungkinkan untuk kami bertemu, maka kami janjian untuk ketemu Jumat siang, setelah  urusan pribadi gw kelar. Dia merencanakan, sengaja akan diam di hotel sementara teman-temannya pada jalan-jalan dan hunting oleh-oleh khas Kota Bandung.

Sesuai dengan janji, gw sudah sampai di hotel sekitar pukul 11.30 WIB. Di depan kamar yang berada di lantai 6 itu gw kirim SMS, mengabarkan kalo gw sudah sampai. Gw emang ga pernah mau langsung mengetuk pintu kamar hotel, sekalipun sudah yakin nomor kamarnya sudah benar. Lebih baik berhati-hati daripada tar salah masuk ke kamar orang lain he he he... Apalagi kalo salah masuk ke kamar jenazah hiiiiyyyy... #Emang di hotel ada kamar jenazah?? ha ha ha....

Sesaat kemudian pintu kamar terbuka, lalu kami saling berjabatan tangan dan menyebutkan nama masing-masing. Lalu gw dipersilakan masuk ke kamar yang berisi 2 bed itu. Hotelnya memang hotel berbintang dan masih baru, jadi terasa sangat nyaman. Ternyata Ilham sekamar dengan salah satu temannya, yang lagi pergi jalan-jalan entah kemana.
Kami pun ngobrol ngalor-ngidul buat saling penjajakan dan saling mengenal.

Dan mulailah kami maju ke fase lebih lanjut, fase yang lebih panas he he he... waktu gw  akan merogoh isi celananya dia menghentikan aksi tangan gw.

“Jangan tertipu dengan hidung aku yang mancung ya, punya aku kecil, Kak....” kata Ilham dengan nada kurang percaya diri.
“It’s Okay!” bisik gw sambil tersenyum.
“Aku juga ga punya puting susu lho, kak....” tambahnya.
“O ya? coba aku lihat.” Sahut gw agak penasaran.

Gw langsung buka polo shirt hitamnya dengan cepat. Dan terlihatlah puting susu yang sangat kecil. diameter lingkaran berwarna gelapnya aja kayanya ga sampai 1cm. Bisa dibayangkan dong pentilnya segede apa? hihihi.... putingnya itu licin dan terlihat hampir rata dengan kulit disekitarnya.

Lalu gw berhasil merogoh isi celananya, dan tergenggamlah penis Ilham. Teksturnya kenyal dan hangat. Tapi indera peraba gw ngerasa ada yang ga beres dengan penisnya Ilham (insting sang petualang ha ha ha...). Yang tergenggam di tangan gw, pangkalnya terasa kecil banget tapi ujungnya membesar (tapi ga sebesar ukuran standar). Dan oow... Pas gw buka ternyata bentuknya memang seakurat perkiraan indera peraba gw ha ha ha... Sangat tidak seimbang antara ujung dan pangkalnya.

Ada keanehan lainnya, setelah sekian menit bercumbu kok kekenyalan penisnya segitu-segitu aja. Lalu gw tanya;

“Penis kamu pas ereksi maksimalnya sekeras gimana?”
“Ini udah poll, Kak....” jawabnya lemah.
“Yakin?!!” tanya gw.
“Aku ejakulasi dini, Kak....” Ilham nampak semakin tidak percaya diri.
“Ini mah bukan ejakulasi dini atuh, tapi disfungsi ereksi.” kata gw, menjelaskan.
“Trus, kalo pengen jadi lebih keras apa obatnya ya, Kak? Rutin makan telor bebek mentah gitu?” tanyanya.
“Aku juga ga tau, apa hubungannya antara telor bebek dengan ereksi. Kalo obat-obatan yang mengandung ginseng sih pernah dengar ada efeknya.” Jawab gw.

Kasian amat si Ilham, masih muda tapi punya masalah kaya gini. Bisa-bisa beberapa tahun kemudian dia totally impotent alias penisnya mati suri he he he.... Padahal selama bercumbu dia sangat bernafsu dan sangat panas. Sementara penisnya tetep aja menggelantung kaya balon kempes. Ujungnya besar, sementara pangkalnya sangat kecil.

Aduh, sekarang giliran gw yang jadi ngedrop. Tingkat ereksi gw jadi menurun. Penis gw yang awalnnya setegak tugu monas kini layu kaya terong kukus ha ha ha... Entah terbang kemana gairah gw ha ha ha... Ibarat makanan, tampilan warna dan garnish sangat menggoda tapi pas dicicip, eh rasanya ga seindah tampilannya? he he he... mungkin itulah yang bikin gw ilfeel.

Gw ingin menghentikan permainan itu, tapi gw ngerasa ga enak hati. Gw bingung, gw harus ngomong apa... Selagi berpikir keras mencari akal, yang ga akan bikin Ilham sakit hati. Tiba-tiba terdengar suara bell pintu berbunyi. Dilanjutkan dengan ketukan dan teriakan seorang laki-laki.

“Ilham! Buka pintunya dong.”

Gw dan Ilham saling berpandangan. Dan sama-sama menyadari kalo temannya Ilham sudah datang. Save by the bell!!! Gw menganggap temannya Ilham sebagai pahlawan penyelamat gw ha ha ha... Sementara Ilham nampak pucat, seperti tidak siap menghadapi situasi ini. Coz temannya bukanlah PLU juga. Ilham takut ke-gay-annya terbongkar.

Bunyi bel, ketukkan pintu, dan teriakan suara temannya Ilham semakin kencang. Mungkin dia menyangka Ilham sedang tidur.

“Ilham!! Ilham...!!! Ilham...!!! buka pintuuuuu!!!....”

Gw melompat dari tempat tidur. Menyambar pakaian gw. Dan langsung masuk kedalam toilet. Dan posisi gw sekarang sudah aman ha ha ha...

Di luar toliet terdengar percakapan antara Ilham dengan temannya. Rupanya temannya Ilham baru pulang Jumaatan, dan cuma mampir ke kamar untuk ngambil dompetnya yang ketinggalan. Terus mau lanjut kelilling Bandung. Setelah mengambil dompetnya, lalu dia pergi ke kamar sebelah, yang dihuni oleh  teman-temannya yang lain.

Gw keluar dari toilet dengan pakaian yang sudah rapi. Sebelum Ilham sempat bicara, gw langsung pamitan. Saatnya kabuuuuuuuuuur......!!!!  ha ha ha....

Setibanya di rumah, gw dapat SMS masuk dari Ilham:

Ilham: “Maaf ya, Kak. Acara kita berantakan.”
Farrel: “Gpp, juga kali. Nyantai aja he he he...”
(Gpp banget malah!!! ha ha ha....).
Ilham: “Kita lanjut di rumah kakak aja, yuk.”
Farrel: “Sorry uy, ga bisa. Di rumah aku mah banyak orang.”

Skip kisahnya ke malam harinya, ya.....
Gw baru sampai di rumah pukul 23.30 WIB, setelah sebelumnya lelah main badminton 4 game. Kegiatan gw setiap pulang badminton adalah: makan, mandi, dan nonton X-Factor he he he... Sambil nonton X-Factor, biasanya gw sambil online.

Acara X-Factor sudah usai. Tapi rasa kantuk belum juga datang. Begitulah gw, tiap habis olahraga dan mandi, tubuh gw malah berasa jadi segar. Mata pun susah terpejam.

Cling... cling... cling... terdengar bunyi dari laptop gw, rupanya ada mail masuk di akun situ pertemanan gay gw. Berikut ini obrolan lengkapnya:

Andro : Malam, Kak.... :)
Farrel  : Malam... Salam kenal ya. Aku Farrel di ************. kl km?
Andro :  Jauh jg ya Kak... Aku di *******
Farrel  : Iya lumayan. Tapi ketemunya kan ga mesti skr atuh, lagian masih di Bandung juga kan?  he he he….  kamu kost/rmh?
Andro : Aku kost… Pengen ditemenin tidur malam ini sama kakak...he he he….
Farrel  : Oya? *******nya dmn gt?
Andro : Di apartment xxxxxxx Kak... Sini Kak temenin akuuu :)
Farrel  : Kamu sendirian gitu?
Andro : Aku berdua sama Kakak perempuan aku. cuma dia udah seminggu ditugasin di luarkota. Jadi aku sendirian...
Farrel  : Iya, tar aku kesitu dech. No hp km berapa? Miscall-in aja ya ke no aku xxxxxxxxxxx
trus km di kamar berapa?
sebelumnya aku cuma mau mastiin; kamu suka yg lebih dewasa gitu?
Andro : Oke aku misscall.... Aku di kamar 10xxx.  Kalo aku sih suka sama yang dewasa... Kakak sendiri suka sama yang lebih muda terus berkulit coklat ga?
Farrel  : Wah, itu mah selera aku banget he he he…
Andro :  Kakak beneran jadi kesini?
Farrel  : Iya, aku off dulu ya, trus berangkat.
Andro : Siiip..... Aku tunggu ya, Kak

Tiba di apartemen gw langsung naik ke lantai 10, menuju kamarnya Andro. Lalu gw mengirim SMS sama Andro.

“Aku udah didepan pintu.”

Sesaat kemudian pintu kamar terbuka. Nampaklah Andro tersenyum ramah dengan lesung pipit di pipi kirinya. Senyumnya maniiiiiiiis banget he he he.... Andro brondonk 19 tahun, berkulit sawomatang. Untuk ukuran anak jaman sekarang, postur tubuhnya memang ga termasuk tinggi sih. Hidungnya pun biasa aja. Mancung ga, pesek juga ga. Sedang-sedang sajalah. Ketampanannya khas, brondonk keturunan campuran Manado dan Sunda. Cakep tapi tetep laki, ini yang gw suka ha ha ha...

Hari memang sudah sangat pagi. Tapi kami masih santai mengobrol di sofa merah berbahan kulit. Suasananya sangat cair, coz obrolan dan candaan antara gw dan Andro cukup nyambung. Dari obrolan yang lumayan panjang itu gw jadi tau, ternyata dia adalah mahasiswa semester 3 Sekolah Tinggi Perhotelan yang terkenal di Kota Bandung.

“Sudah pagi, Kak. Kita tidur aja yuk.” Ajak Andro.
Gw hanya mengangguk dan tersenyum. Lalu mengikuti langkah Andro menuju kamarnya.

Di tempat tidur, awalnya terasa hening dengan lampu temaram. Ruangan hanya diterangi cahaya dari layar televisi yang masih menyala. Andro memegang dan meremas tangan gw.  Kemudian dia memeluk gw dan menyandarkan kepalanya di bahu kanan gw. Dia nampak nyaman sekali. Gw mencium rambut dan keningnya. Gw pikir biarlah untuk malam ini kami tidur dulu, ga usah terburu-buru. Lebih baik beristirahat dan menyiapkan tenaga buat esok hari he he he...

Tapi... Andro bukannya tidur nyenyak. Malah nafasnya terdengar memburu, tak kuasa menahan gairah mudanya. O ya, gw ada tips membedakan orang yang tidur beneran atau yang lagi pura-pura tidur. Kalo tarikan nafasnya panjang, teratur dan menggunakan pernafasan perut artinya dia beneran tertidur pulas. Tapi kalo nafasnya pendek, dan tersenggal-senggal, menggunakan pernafasan dada (apa lagi sambil ngos-ngosan) artinya dia pura-pura tidur. Kalo yang bunyi nafasnya memburu dan berat, artinya dia lagi horny ha ha ha...

Pelukan Andro terasa makin kuat. Gw membalas pelukan Andro. Sebegitu mengalirnya, tanpa disadari kami pun sudah saling melumat bibir kami dengan ciuman yang maha panas... Gw menciumi dan menjilat lehernya... dia merintih... lalu gw beralih menjilati  puting susunya yang berwarna coklat muda. Dia melenguh panjang dan menggelinjang-gelinjang... rupanya puting susu adalah salah satu titik G-spot dia. Andro pun beraksi melakukan hal yang sama ke gw. Good boy!! Jadilah kami saling memberi kenikmatan.

Tangan gw merayap merogoh celananya. Tangan gw menemukan sesuatu yang diluar dugaan gw. Penisnya terdeteksi tangan gw: besar dan panjang. Amazing!! Sama sekali ga mencerminkan dari postur tubuhnya. Waktu gw buka ternyata memang benar. Penis Andro salah satu penis brondonk terbesar yang pernah gw temui. Warnanya sedikit gelap, lurus, dan bentuknya proporsional, plus ereksinya yang terasa sangat kokoh. Diameternya sih sekitar 4,5 cm (sama kaya punya gw), tapi panjangnya 19cm!! Waktu gw genggam penisnya masih mencuat panjang, padahal telapak tangan gw termasuk besar lho. Gw melihat ternyata waktu dia berbaring, panjang penisnya melampaui pusarnya, Wow!!! I love it!!!

Model: Justin Elbo, Foto diambil dari http://idolofasia.blogspot.com/

Malam itu gw seperti ga ada puas-puasnya mengoral dia, dan mengerahkan semua kemampuan terbaik gw untuk merangsang kelelakiannya Andro. Disela-sela gw beraksi, Andro berkali-kali bilang: “Enak banget, kak!!!”. Berkali-kali dia memberi isyarat supaya gw mengerem aksi gw, supaya dia tidak cepat-cepat ejakulasi. Coz kami berdua masih ingin berlama-lama menikmati deburan gairah.

Semua aksi itu kami lakukan secara saling bergantian. Kami berdua sama-sama aktif. Dia memang nampak masih hijau, dan belum pandai mengoral. Coz waktu dioral, penis gw kadang terasa bergesekkan dengan giginya. But it’s okay!! Untuk soal itu bisa gw ajarkan sambil berjalan. Learning by doing lah he he he...

Permainan kami usai, dengan menyisakan rasa lelah, keringat bercucuran dan nafas terengah-engah. Saking asyiknya kami terbuai gelora nafsu. Sampai-sampai kami tak menyadari adzan subuh sudah berkumandang beberapa puluh menit yang lalu.

Setelah membersihkan badan, kami pun tertidur. Andro memeluk tubuh gw dan kepalanya bersandar di dada gw. Sementara tangan gw terus menggenggam penisnya... sampai pagi.... kami tertidur sangat pulas...

Kami baru terbangung pukul 9.30 pagi. Kami ngobrol sambil menonton tv diatas kasur ukuran king size miliknya. Waktu gw pamit mau pulang Andro menahan gw, dengan alasan dia ga ada teman. Ya udah kami pun larut lagi dalam obrolan, diselingi dengan sarapan mie instan racikan tangan Andro sendiri.

Makan sudah, ngobrol sudah juga, trus ngapain lagi ya. Waktu Andro mencuci mangkuk bekas sarapan kami. Gw nongkrong di atas balkon, melihat beberapa orang yang sedang asyik berenang jauh di bawah sana. Tak seberapa lama kemudian Andro datang menghampiri gw.

“Kamu suka berenang?” tanya gw.
“Kadang-kadang sih, Kak. Kalo ada teman aja. Kalo berenang sendiri suka males.” Jawabnya ringan.
“Kalo tujuannya serius berenang, aku malah lebih suka sendirian, lho. Kalo berenang bareng sama teman biasanya malahan waktunya habis buat ngobrol he he he...” sahut gw.
Betul tuh, Kak. Anehnya kalo kolamnya deket gini, malah akunya yang males-malesan he he he... kapan-kapan temenin aku berenang ya, Kak.” ajaknya.
“Wah dengan senang hati he he he...”. Jawab gw.
“Udah jam 12 siang neh, aku pulang aja ya?” lanjut gw.
“Kok buru-buru? Mau kemana gitu, Kak? Nanti aja atuh pulangnya.” Andro masih juga menahan kepulangan gw.
“Ga akan kemana-kemana sih. Biar kamu bisa istirahat aja.” Jawab gw.
“Tuh kan, kalo ga ada acara apa-apa, ya udah temenin aku aja disini...” pintanya.
“Iya deeeeech....” kata gw sambil tersenyum. Disambut senyuman manis Andro, yang berlesung pipit.

Bosan melihat orang yang lagi berenang, kami pun masuk ke dalam lagi. Gw dan Andro duduk bersebelahan di sofa merahnya. Andro menyandarkan kepalanya di dada gw.  Gw memeluknya dengan tangan kanan gw, sambil mencium keningnya. Tak seberapa lama kemudian kami berdua sudah sama-sama melepaskan pakaian kami masing-masing. Babak  ke-dua pun segera dimainkan he he he... Permainan siang itu tak kalah panasnya dengan yang kami mainkan subuh tadi. Rupanya inilah alasan Andro menahan-nahan gw pulang... Dia menginginkan babak tambahan, mengulang permainan subuh tadi he he he...

Gw baru bisa pulang  pukul 13.30 siang, dengan tagihan tiket parkir Rp 12.000,- he he he... wah lama juga ya gw disitu. Tapi gw sangat puas. Melelahkan memang, tapi sangat worthed-lah. Anggap saja ini sebagai penebus kekecewaan kejadian dengan Ilham di Jumat siang he he he... Ilham VS Andro. Jelas gw pilih Andro lah  ha ha ha...

Conclusion:
Orang bijak bilang; hidup itu pilihan. Dan tentu saja selektif itu wajib hukumnya dalam acara pilih memilih.