Jumat, 05 Juli 2013

Nostalgia SMA



NOSTALGIA SMA 
Written by Dadang S. Manaf
Song by Paramitha Rusady

Kau bercanda lucunya
Yang lain pun tertawa
Seakan saja
Cerita dan canda kita
Tiada habisnya
 

Ada yang saling cinta
Bermesra di sekolah
Selalu berdua
Berjalan di sela-sela
Rumput sekolah kita
Oh indahnya....


Nostalgia SMA kita
Indah lucu banyak cerita
Masa-masa remaja ceria
Masa paling indah
Nostalgia SMA kita
Takkan hilang begitu saja
Walau kini kita berdua
Menyusuri cinta...


Kemaren malam gw iseng liat-liat video clip jadul di youtube, ketemulah lagu ini. Waktu mendengar lagu yang dinyanyikan Paramitha Rusady ini, gw seakan terbawa kembali kepada kenangan-kenangan lama sewaktu gw masih jadi siswa berseragam putih abu. Gw tau banget lagu ini, karena dulu sering dinyanyikan berulang-ulang oleh kakak cowok gw yang lagi belajar main gitar.

Benar kata orang kalo masa-masa SMA itu merupakan moment terbaik dan kenangan tak terlupakan. Kenapa bisa begitu? Mungkin karena di usia itu kita untuk pertamakalinya merasa menjadi orang gede dan mengenal rasa cinta. Berbeda dengan anak jaman sekarang yang udah mengenal pacaran di usia SD, atau bahkan pengalaman pertama melakukan ML di masa SMP.. wuiiihhhh.... Kalo gw mah boro-boro tau ML, melakukan onani aja merasa berdosaaaaaaa bangeeeet ha ha ha... (polos banget ya gw? wkwkwk...).

Setelah gw lulus dari sebuah SMP Negeri, gw melanjutkan ke sebuah SMA Negeri di daerah Kabupaten Bandung. Gw sebetulnya ogah bersekolah di situ. Sekalipun itu adalah sekolah favorit di kota tempat tinggal gw, coz gw pengennya sekolah di kodya Bandung. Tapi apa boleh buat, keputusan bokap ga bisa dibantah.. huh!!.
Secara prestasi akademik, gw ga terlalu istimewa-istimewa banget. Tapi ga bego-bego banget juga sih he he he...  Ya, kalo soal ranking mah gw selalu bisa masuk 5 besar, kok.

Karena letak sekolahnya berada dipinggiran, kami menyebutnya sebagai sekolah disko alias sekolah di sisi kota he he he... Sekolah gw emang di daerah pedesaan yang udaranya masih segar dan dekat dengan area persawahan. Untuk mencapai sekolah, setiap harinya gw harus berjalan kaki sekitar 500 M, kemudian dilanjutkan dengan naik delman. Saking seringnya gw naik delman, gw jadi kenal dengan para kusirnya. Dan gw pun dapat ilmu mengendalikan delman dari mereka. Beberapa kali gw pernah mencoba mengendarai delman lho he he he...
Caranya gampang kok:
1. Menghentakan kedua tali kekang untuk menyuruh kuda mulai maju dan berlari.
2. Kasih cambukkan untuk membuatknya berlari lebih kencang.
3. Menarik-narik tali kekang kanan berulang-ulang tapi pelan untuk membelokkan ke arah kanan.
4. Menarik-narik tali kekang kiri berulang-ulang tapi pelan untuk membelokkan delman ke arah kiri.
5. Menarik kedua tali kekang secara bersamaan dan bertenaga untuk menghentikan laju delman.

Simple kan? begitulah panduan singkat mengendalikan delman he he he... tak lupa bunyikan klakson tradisionalnya yang bunyinya sangat khas dan nyaring: ‘ting tong’.

Selain naik delman, kadang-kadang gw juga naik becak. Tarifnya 3 kali lipat dari ongkos naik delman. Untuk becak, gw punya langganan tetap. Dari kejauhan dia selalu melambai-lambaikan tangannya, kearah gw untuk menawarkan jasanya. Dia sangat bertenaga, sehingga laju becaknya jauh lebih cepat dari becak-becak lainnya. Abang becak itu masih muda, ramah, badannya berotot dan lumayan tampan he he he... Tapi yang bikin dia nampak hot adalah, dia selalu pakai celana super pendek, semacam hotpant (celana jeans yang sengaja dipotong pendek) he he he... Celana pendeknya itu mengekspose pahanya yang kekar berotot dan menonjolkan gundukan isi celana dalamnya ha ha ha...

Di kelas II dan III gw bersahabat dengan teman sebangku, sebut saja namanya Nurdin. Anaknya lucu, kulitnya sawomatang, badannya kekar, sedikit pendek tapi berpaha besar dan bokongnya berisi he he he... (dia hobby banget main sepak bola). Sekalipun dia berasal dari keluarga orang kaya dan muslim yang taat, tapi dia sangat toleran dengan gw yang punya kepercayaan yang berbeda dengannya.

Sejak bersahabat dengan Nurdin, gw jadi jarang naik delman, coz tiap hari gw diantar jemput oleh Nurdin. Perginya gw menunggu dia di tempat terminal delman, tapi pulangnya gw diantar sampai ke rumah. Sepulang sekolah gw sering menghabiskan waktu di rumah Nurdin yang luas banget tapi sepiiiii... Ngobrol, ngerjain PR, main nintendo dll. Begitu juga, Nurdin sering main ke rumah gw. Dia sangat care sama gw, setelah main dari rumahnya pasti dia mengantar gw pulang. Ppadahal gw sering menolaknya karena merasa sungkan. Dia selalu ingat dan memberikan kado waktu gw berulangtahun, begitupun juga gw. Kalo dipikir-pikir sekarang, kayanya agak ganjil ya kalo hubungan cowok seakrab/semesra itu? he he he...   

Dia juga ga segan-segan bertelanjang di depan mata gw, waktu dia berganti pakaian. Sekalipun badannya pendek tapi burungnya cukup menggoda, dengan bulu-bulunya yang sudah sangat lebat he he he... Gw kadang memalingkan muka, antara malu sendiri dan takut horny ha ha ha...

Kami emang tumbuh bersama, begitupun waktu kami mulai mengenal cinta pertama. Dia berpacaran dengan tetangganya yang bernama Mutiara dan gw berpacaran dengan lydia. Tapi Nurdin seringkali lebih mengutamakan gw dibandingkan pacarnya. Secara waktu juga Nurdin lebih sering bersama dengan gw dibandingkan dengan pacarnya.

Setelah lulus SMA, Nurdin diterima di UGM sementara gw kuliah di salah satu PTS di Bandung. Perpisahanpun tak terelakkan. Tapi tiap kali libur panjang, Nurdin pasti menyempatkan berkunjung ke rumah gw. Sampai kami sama-sama lulus kuliah dia masih suka berkunjung ke rumah gw. Karena kesibukkan pekerjaan dan lain sebagainya, lama-kelamaan kami tidak berhubungan lagi.

Beberapa tahun lalu gw ketemu lagi dengan Nurdin di sebuah resepsi undangan pernikahan. Dia sudah menggandeng seorang perempuan, yaitu istrinya, tapi mereka belum punya anak.
Begitulah hubungan gw dengan Nurdin yang sangat gw nikmati sekalipun cuma sebagai sahabat... sangat... dekat... sekali... ha ha ha...


O ya, Nurdin lahir di bulan yang sama dengan gw tapi dia satu tahun lebih tua dari gw (dia lahir tanggal 5 dan gw tanggal 18).Hari ini tanggal 5 Juli, adalah hari ulang tahunnya Nurdin. “Selamat ulang tahun, sobat. Mungkin kamu ga akan pernah baca kisah yang aku tulis ini. Tapi percayalah, aku akan selalu mengingat kamu sebagai sahabat terbaik aku.”


Di sekolah itu gw juga jadi tau beberapa karakter teman yang berbeda-beda. Ada Agus Barkah yang ga pernah pake celana dalam. Burungnya suka keliatan gundal gandul. Malah sering nampak jembutnya nongol waktu ritzleting celananya rusak dan melorot terus ha ha ha...

Ada lagi teman yang menurut gw sih cenderung eksentrik, sebut saja namanya Chaidir. Waktu upacara bendera dia bertugas membacakan doa, tapi dia malah bedoa dengan cara berpuisi. Kami sampai-sampai kami semua dibuat ngakak terpingkal-pingkal he he he... Chaidir termasuk anak yang cerdas, sekalipun anak seorang tukang becak. Kadang pemikirannya beberapa langkah di depan kami. Ibu Hariani, seorang guru biologi yang masih sangat muda, sempat dibuat salah tingkah waktu Chaidir bertanya: “Apa bedanya organisme dengan orgasme??” he he he... padahal waktu itu kita masih kelas I. Gw mah boro-boro tau apa orgasme, masalah seks aja masih ngeblank ha ha ha... Di kelas III Chaidir dikeluarkan dari sekolah karena tertangkap sebagai salah satu gerombolan perampok. Beritanya pun sangat menghebohkan, karena dimuat di koran-koran.

Aisyah adalah salah satu teman perempuan di kelas gw yang termasuk paling alim. Rumah Aisyah letaknya tidak jauh dari sekolah gw. Dia berkerudung dan sikapnya sangat santun. Dia berpacaran dengan kakak kelas gw yang aktif di ekskul kepramukaan. Namanya Ridwan, orangnya alim juga. Suatu hari bapaknya Aisyah ngamuk sambil mengacung-ngacungkan golok mengusir Aisyah dari rumahnya, karena dia hamil diluar nikah. Mungkin bapaknya Aisyah merasa tercoreng nama baiknya oleh kelakuan anaknya sendiri. Padahal dia adalah seorang kepala sekolah sebuah SMP. Kejadian ini cukup menggemparkan sekolah gw.

Masih inget dengan teman gw Syarief? Ya dia adalah teman gw yang super ngondek dan suka dijadikan objek pemuas sex teman-teman paling bandel di kelas. Dia dengan sukarela dan bahagia mengoral penis para preman kelas he he he...  Kisah lengkapnya pernah gw tulis di Sejumput Kisah Indah Masa Kecil.

Di kelas III ada guru Bahasa Inggris yang galak banget, sebut saja namanya Ibu Aprilia. Ibu guru berkerudung ini sebenarnya cantik dan bermata bening tapi juteknya minta ampuuuun. Dia sangat tegas dan ga ada kata ampun. Aturannya ga bisa dibantah. Masuk kelas tidak boleh terlambat sekalipun cuma 1 menit, kalo terlambat tidak akan diperbolehkan masuk.  Begitulah karakter guru perempuan yang masih lajang, kadang suka berlagak galak.

Perlakuan galak itu rupanya tidak berlaku sama gw. Gw diperlakukan sangat baik oleh dia. Sampai-sampai teman-teman sekelas menggosipkan kalo Ibu Aprilia itu naksir berat sama gw.  Ibu Aprilia emang ga segan-segan meminta tolong sama gw untuk memeriksa hasil ulangan teman-teman sekelas gw, atau menyuruh hal-hal lainnya; seperti memfotocopy-kan ktp-nya yang fotonya belum berjilbab (dia wanti-wanti jangan sampai orang lain melihat fotonya). Beberapa kali dia memberi gw sebatang coklat, sebagai tanda terimakasih he he he...

Perlakuan yang sangat jomplang antara kepada gw dan teman-teman gw sangat terlihat jelas. Waktu gw dan beberapa teman gw datang terlambat. Padahal mata pelajaran Bahasa Inggris sudah berlangsung lebih dari 10 menit yang lalu. Setelah kami mengetuk pintu kelas, kami pun diinterogasi.
“Kenapa kamu terlambat, Azis?” tanyanya.
“Tadi ga ada kendaraan, bu. Delman ga ada, becak juga ga ada...” Jawab Azis dengan suara sedikit bergetar ketakutan.
“Kenapa kamu tidak pergi lebih awal??, sana keluar!!!” Ibu Aprilia mengusir Azis.
“Ronny, alasan kamu apa?” lanjut Ibu Aprilia.
“Tadi ada buku yang ketinggalan, jadi saya harus pulang lagi ke rumah, bu.” Jawab Ronny.
“Makanya jangan ceroboh! Hukuman buat yang ceroboh, silahkan belajar di luar kelas!!” kata Ibu Aprilia tegas.
“Trus, kenapa kamu terlambat Farrel?” tanya Ibu Aprilia dengan nada yang lebih rendah.
“Hmmm... Maaf bu, tadi saya bangunnya kesiangan...”. jawab gw asal-asalan sambil senyum dan pasang muka innocence.
“Nah, itu baru alasan yang logis. Duduk sana di bangku kamu...” sahut Ibu Aprilia dengan lantang. Sontak keputusan Ibu Aprilia itu disambut tepuk tangan dan suara sangat riuh teman-teman sekelas. Sumpah!! Gw  maluuuuu bangeeeet... diperlakukan istimewa kaya gitu ha ha ha...
“Diaaam!!! Kita lanjutkan pelajaran, buka halaman 42!!!” hardik Ibu Aprilia.

Guru sejarah gw, namanya Pak Darsono. Dia adalah salah satu guru yang kalo gw inget suka bikin gw ketawa-ketawa sendiri. Perawakannya tinggi cungkring, berambut ikal dan berjanggut. Yang lucu dari dia adalah gaya dia waktu mengendarai sepeda motornya. Gayanya sangat khas, yaitu kaki kanannya ngangkang selebar-lebarnya. Sementara kaki kirinya posisinya merapat ke tengah. Gw suka bercanda khayalan tingkat tinggi dengan teman-teman gw, waktu  liat Pak Darsono lagi ngebut dengan sepeda motornya: “Coba kalo lagi ngebut gitu kaki kanannya nyangkut di tiang listrik, dia bisa muter-muter ditempat sampe maghrib kali ya? ha ha ha...”.

Ada seorang guru pria yang digosipkan para siswa sebagai penyuka sesama jenis. Sebut saja namanya Pak Kohar. Perawakannya gemuk, kulitnya hitam, berkacamata, dan berkumis tebal. Indikasinya terlihat kalo dia lebih memperhatikan murid cowok, sementara murid-murid cewek dicuekin. Apalagi sama siswa yang termasuk berwajah tampan, pasti dia memperlakukannya sangat baik. Waktu mengajar dia sering duduk di meja siswa yang disukainya. Di tiap kelas, dia mempunyai murid kesayangan. O ya, anak laki-laki Pak Kohar adalah salah satu teman sekelas gw juga. Tapi Pak Kohar sering memperlakukan dia dengan kasar dan galak.

Segala kisah pahit-manis di masa-masa SMA,  kini tinggal menjadi sebuah kenangan. Kenangan yang tak terlupakan... Seumur hidup gw.  Selamanya...

Conclusion:
Sebuah rangkaian kenangan indah yang membekas dihati, kadang bisa menjadi hiburan tersendiri. Karena bisa membuat kita tersenyum lepas tatkala mengingatnya, untuk sekedar bernostalgia.