NOSTALGIA
SMA
Written by
Dadang S. Manaf
Song by Paramitha Rusady
Song by Paramitha Rusady
Kau bercanda lucunya
Yang lain pun tertawa
Seakan saja
Cerita dan canda kita
Tiada habisnya
Ada yang saling cinta
Bermesra di sekolah
Selalu berdua
Berjalan di sela-sela
Rumput sekolah kita Oh indahnya....
Yang lain pun tertawa
Seakan saja
Cerita dan canda kita
Tiada habisnya
Ada yang saling cinta
Bermesra di sekolah
Selalu berdua
Berjalan di sela-sela
Rumput sekolah kita Oh indahnya....
Nostalgia SMA kita
Indah lucu banyak cerita
Masa-masa remaja ceria
Masa paling indah
Nostalgia SMA kita
Takkan hilang begitu saja
Walau kini kita berdua
Menyusuri cinta...
Kemaren
malam gw iseng liat-liat video clip jadul di youtube, ketemulah lagu ini. Waktu
mendengar lagu yang dinyanyikan Paramitha Rusady ini, gw seakan terbawa kembali
kepada kenangan-kenangan lama sewaktu gw masih jadi siswa berseragam putih abu.
Gw tau banget lagu ini, karena dulu sering dinyanyikan berulang-ulang oleh
kakak cowok gw yang lagi belajar main gitar.
Benar kata
orang kalo masa-masa SMA itu merupakan moment terbaik dan kenangan tak
terlupakan. Kenapa bisa begitu? Mungkin karena di usia itu kita untuk
pertamakalinya merasa menjadi orang gede dan mengenal rasa cinta. Berbeda
dengan anak jaman sekarang yang udah mengenal pacaran di usia SD, atau bahkan
pengalaman pertama melakukan ML di masa SMP.. wuiiihhhh.... Kalo gw mah
boro-boro tau ML, melakukan onani aja merasa berdosaaaaaaa bangeeeet ha ha
ha... (polos banget ya gw? wkwkwk...).
Setelah gw
lulus dari sebuah SMP Negeri, gw melanjutkan ke sebuah SMA Negeri di daerah
Kabupaten Bandung. Gw sebetulnya ogah bersekolah di situ. Sekalipun itu adalah
sekolah favorit di kota tempat tinggal gw, coz gw pengennya sekolah di kodya
Bandung. Tapi apa boleh buat, keputusan bokap ga bisa dibantah.. huh!!.
Secara
prestasi akademik, gw ga terlalu istimewa-istimewa banget. Tapi ga bego-bego banget juga sih he
he he... Ya, kalo soal ranking mah gw selalu
bisa masuk 5 besar, kok.
Karena
letak sekolahnya berada dipinggiran, kami menyebutnya sebagai sekolah disko
alias sekolah di sisi kota he he he... Sekolah gw emang di daerah pedesaan yang
udaranya masih segar dan dekat dengan area persawahan. Untuk mencapai sekolah,
setiap harinya gw harus berjalan kaki sekitar 500 M, kemudian dilanjutkan
dengan naik delman. Saking seringnya gw naik delman, gw jadi kenal dengan para
kusirnya. Dan gw pun dapat ilmu mengendalikan delman dari mereka. Beberapa kali
gw pernah mencoba mengendarai delman lho he he he...
Caranya gampang
kok:
1. Menghentakan
kedua tali kekang untuk menyuruh kuda mulai maju dan berlari.
2. Kasih cambukkan
untuk membuatknya berlari lebih kencang.
3. Menarik-narik
tali kekang kanan berulang-ulang tapi pelan untuk membelokkan ke arah kanan.
4. Menarik-narik
tali kekang kiri berulang-ulang tapi pelan untuk membelokkan delman ke arah
kiri.
5. Menarik
kedua tali kekang secara bersamaan dan bertenaga untuk menghentikan laju
delman.
Simple kan? begitulah panduan singkat mengendalikan delman he he he... tak lupa bunyikan klakson tradisionalnya yang bunyinya sangat khas dan nyaring: ‘ting tong’.
Selain naik delman, kadang-kadang gw juga naik becak. Tarifnya 3 kali lipat dari ongkos naik delman. Untuk becak, gw punya langganan tetap. Dari kejauhan dia selalu melambai-lambaikan tangannya, kearah gw untuk menawarkan jasanya. Dia sangat bertenaga, sehingga laju becaknya jauh lebih cepat dari becak-becak lainnya. Abang becak itu masih muda, ramah, badannya berotot dan lumayan tampan he he he... Tapi yang bikin dia nampak hot adalah, dia selalu pakai celana super pendek, semacam hotpant (celana jeans yang sengaja dipotong pendek) he he he... Celana pendeknya itu mengekspose pahanya yang kekar berotot dan menonjolkan gundukan isi celana dalamnya ha ha ha...
Di kelas II
dan III gw bersahabat dengan teman sebangku, sebut saja namanya Nurdin. Anaknya
lucu, kulitnya sawomatang, badannya kekar, sedikit pendek tapi berpaha besar
dan bokongnya berisi he he he... (dia hobby banget main sepak bola). Sekalipun dia
berasal dari keluarga orang kaya dan muslim yang taat, tapi dia sangat toleran
dengan gw yang punya kepercayaan yang berbeda dengannya.
Sejak
bersahabat dengan Nurdin, gw jadi jarang naik delman, coz tiap hari gw diantar
jemput oleh Nurdin. Perginya gw menunggu dia di tempat terminal delman, tapi
pulangnya gw diantar sampai ke rumah. Sepulang sekolah gw sering menghabiskan
waktu di rumah Nurdin yang luas banget tapi sepiiiii... Ngobrol, ngerjain PR,
main nintendo dll. Begitu juga, Nurdin sering main ke rumah gw. Dia sangat care
sama gw, setelah main dari rumahnya pasti dia mengantar gw pulang. Ppadahal gw
sering menolaknya karena merasa sungkan. Dia selalu ingat dan memberikan kado
waktu gw berulangtahun, begitupun juga gw. Kalo dipikir-pikir sekarang, kayanya
agak ganjil ya kalo hubungan cowok seakrab/semesra itu? he he he...
Dia juga ga segan-segan bertelanjang di depan
mata gw, waktu dia berganti pakaian. Sekalipun badannya pendek tapi burungnya
cukup menggoda, dengan bulu-bulunya yang sudah sangat lebat he he he... Gw
kadang memalingkan muka, antara malu sendiri dan takut horny ha ha ha...
Kami emang
tumbuh bersama, begitupun waktu kami mulai mengenal cinta pertama. Dia
berpacaran dengan tetangganya yang bernama Mutiara dan gw berpacaran dengan
lydia. Tapi Nurdin seringkali lebih mengutamakan gw dibandingkan pacarnya.
Secara waktu juga Nurdin lebih sering bersama dengan gw dibandingkan dengan
pacarnya.
Setelah
lulus SMA, Nurdin diterima di UGM sementara gw kuliah di salah satu PTS di
Bandung. Perpisahanpun tak terelakkan. Tapi tiap kali libur panjang, Nurdin
pasti menyempatkan berkunjung ke rumah gw. Sampai kami sama-sama lulus kuliah dia masih suka berkunjung ke rumah gw. Karena kesibukkan pekerjaan dan lain
sebagainya, lama-kelamaan kami tidak berhubungan lagi.
Beberapa
tahun lalu gw ketemu lagi dengan Nurdin di sebuah resepsi undangan pernikahan.
Dia sudah menggandeng seorang perempuan, yaitu istrinya, tapi mereka belum punya anak.
Begitulah
hubungan gw dengan Nurdin yang sangat gw nikmati sekalipun cuma sebagai
sahabat... sangat... dekat... sekali... ha ha ha...
O ya, Nurdin
lahir di bulan yang sama dengan gw tapi dia satu tahun lebih tua dari gw (dia
lahir tanggal 5 dan gw tanggal 18).Hari ini
tanggal 5 Juli, adalah hari ulang tahunnya Nurdin. “Selamat ulang tahun, sobat.
Mungkin kamu ga akan pernah baca kisah yang aku tulis ini. Tapi percayalah, aku
akan selalu mengingat kamu sebagai sahabat terbaik aku.”
Di sekolah
itu gw juga jadi tau beberapa karakter teman yang berbeda-beda. Ada Agus Barkah
yang ga pernah pake celana dalam. Burungnya suka keliatan gundal gandul. Malah
sering nampak jembutnya nongol waktu ritzleting celananya rusak dan melorot
terus ha ha ha...
Ada lagi teman
yang menurut gw sih cenderung eksentrik, sebut saja namanya Chaidir. Waktu
upacara bendera dia bertugas membacakan doa, tapi dia malah bedoa dengan cara berpuisi. Kami
sampai-sampai kami semua dibuat ngakak terpingkal-pingkal he he he... Chaidir termasuk
anak yang cerdas, sekalipun anak seorang tukang becak. Kadang pemikirannya
beberapa langkah di depan kami. Ibu Hariani, seorang guru biologi yang masih
sangat muda, sempat dibuat salah tingkah waktu Chaidir bertanya: “Apa bedanya
organisme dengan orgasme??” he he he... padahal waktu itu kita masih kelas I.
Gw mah boro-boro tau apa orgasme, masalah seks aja masih ngeblank ha ha ha...
Di kelas III Chaidir dikeluarkan dari sekolah karena tertangkap sebagai salah
satu gerombolan perampok. Beritanya pun sangat menghebohkan, karena dimuat di
koran-koran.
Aisyah
adalah salah satu teman perempuan di kelas gw yang termasuk paling alim. Rumah
Aisyah letaknya tidak jauh dari sekolah gw. Dia berkerudung dan sikapnya sangat
santun. Dia berpacaran dengan kakak kelas gw yang aktif di ekskul kepramukaan. Namanya
Ridwan, orangnya alim juga. Suatu hari bapaknya Aisyah ngamuk sambil
mengacung-ngacungkan golok mengusir Aisyah dari rumahnya, karena dia hamil
diluar nikah. Mungkin bapaknya Aisyah merasa tercoreng nama baiknya oleh
kelakuan anaknya sendiri. Padahal dia adalah seorang kepala sekolah sebuah SMP. Kejadian
ini cukup menggemparkan sekolah gw.
Masih inget
dengan teman gw Syarief? Ya dia adalah teman gw yang super ngondek dan suka
dijadikan objek pemuas sex teman-teman paling bandel di kelas. Dia dengan
sukarela dan bahagia mengoral penis para preman kelas he he he... Kisah lengkapnya pernah gw tulis di Sejumput Kisah Indah Masa Kecil.
Di kelas III
ada guru Bahasa Inggris yang galak banget, sebut saja namanya Ibu Aprilia. Ibu
guru berkerudung ini sebenarnya cantik dan bermata bening tapi juteknya minta
ampuuuun. Dia sangat tegas dan ga ada kata ampun. Aturannya ga bisa dibantah.
Masuk kelas tidak boleh terlambat sekalipun cuma 1 menit, kalo terlambat tidak
akan diperbolehkan masuk. Begitulah
karakter guru perempuan yang masih lajang, kadang suka berlagak galak.
Perlakuan
galak itu rupanya tidak berlaku sama gw. Gw diperlakukan sangat baik oleh dia.
Sampai-sampai teman-teman sekelas menggosipkan kalo Ibu Aprilia itu naksir
berat sama gw. Ibu Aprilia emang ga
segan-segan meminta tolong sama gw untuk memeriksa hasil ulangan teman-teman
sekelas gw, atau menyuruh hal-hal lainnya; seperti memfotocopy-kan ktp-nya yang
fotonya belum berjilbab (dia wanti-wanti jangan sampai orang lain melihat
fotonya). Beberapa kali dia memberi gw sebatang coklat, sebagai tanda
terimakasih he he he...
Perlakuan
yang sangat jomplang antara kepada gw dan teman-teman gw sangat terlihat jelas.
Waktu gw dan beberapa teman gw datang terlambat. Padahal mata pelajaran Bahasa
Inggris sudah berlangsung lebih dari 10 menit yang lalu. Setelah kami mengetuk
pintu kelas, kami pun diinterogasi.
“Kenapa
kamu terlambat, Azis?” tanyanya.
“Tadi ga
ada kendaraan, bu. Delman ga ada, becak juga ga ada...” Jawab Azis dengan suara
sedikit bergetar ketakutan.
“Kenapa
kamu tidak pergi lebih awal??, sana keluar!!!” Ibu Aprilia mengusir Azis.
“Ronny,
alasan kamu apa?” lanjut Ibu Aprilia.
“Tadi ada
buku yang ketinggalan, jadi saya harus pulang lagi ke rumah, bu.” Jawab Ronny.
“Makanya
jangan ceroboh! Hukuman buat yang ceroboh, silahkan belajar di luar kelas!!”
kata Ibu Aprilia tegas.
“Trus,
kenapa kamu terlambat Farrel?” tanya Ibu Aprilia dengan nada yang lebih rendah.
“Hmmm...
Maaf bu, tadi saya bangunnya kesiangan...”. jawab gw asal-asalan sambil senyum
dan pasang muka innocence.
“Nah, itu
baru alasan yang logis. Duduk sana di bangku kamu...” sahut Ibu Aprilia dengan
lantang. Sontak keputusan Ibu Aprilia itu disambut tepuk tangan dan suara
sangat riuh teman-teman sekelas. Sumpah!! Gw
maluuuuu bangeeeet... diperlakukan istimewa kaya gitu ha ha ha...
“Diaaam!!!
Kita lanjutkan pelajaran, buka halaman 42!!!” hardik Ibu Aprilia.
Guru
sejarah gw, namanya Pak Darsono. Dia adalah salah satu guru yang kalo gw inget
suka bikin gw ketawa-ketawa sendiri. Perawakannya tinggi cungkring, berambut
ikal dan berjanggut. Yang lucu dari dia adalah gaya dia waktu mengendarai
sepeda motornya. Gayanya sangat khas, yaitu kaki kanannya ngangkang
selebar-lebarnya. Sementara kaki kirinya posisinya merapat ke tengah. Gw suka
bercanda khayalan tingkat tinggi dengan teman-teman gw, waktu liat Pak Darsono lagi ngebut dengan sepeda
motornya: “Coba kalo lagi ngebut gitu kaki kanannya nyangkut di tiang listrik,
dia bisa muter-muter ditempat sampe maghrib kali ya? ha ha ha...”.
Ada seorang
guru pria yang digosipkan para siswa sebagai penyuka sesama jenis. Sebut saja
namanya Pak Kohar. Perawakannya gemuk, kulitnya hitam, berkacamata, dan
berkumis tebal. Indikasinya terlihat kalo dia lebih memperhatikan murid cowok,
sementara murid-murid cewek dicuekin. Apalagi sama siswa yang termasuk berwajah
tampan, pasti dia memperlakukannya sangat baik. Waktu mengajar dia sering duduk
di meja siswa yang disukainya. Di tiap kelas, dia mempunyai murid kesayangan.
O ya, anak laki-laki Pak Kohar adalah salah satu teman sekelas gw juga. Tapi
Pak Kohar sering memperlakukan dia dengan kasar dan galak.
Segala kisah
pahit-manis di masa-masa SMA, kini
tinggal menjadi sebuah kenangan. Kenangan yang tak terlupakan... Seumur hidup
gw. Selamanya...
Conclusion:
Sebuah rangkaian
kenangan indah yang membekas dihati, kadang bisa menjadi hiburan tersendiri.
Karena bisa membuat kita tersenyum lepas tatkala mengingatnya, untuk sekedar
bernostalgia.