Kamis, 24 Januari 2013

Cecak Ngibulin Dinosaurus


Dalam dunia gay, hubungan cinta satu malam atau kerap disebut sebagai ONS, bukan perkara yang asing lagi dan jamak dilakukan. Tapi ada juga hubungan yang setelah pertemuan pertama berlanjut dengan pertemuan-pertemuan berikutnya, sekalipun hubungannya tanpa status yang jelas. Dibilang pacar bukan, dibilang teman juga bukan coz suka ml he he he... Yupz hubungan kaya gini lebih populer dengan sebutan TTM teman tapi mesra (entah: teman tapi ml? he he he...). Orang-orang yang hanya dibutuhkan untuk melampiaskan hasrat. Gw menganggap hubungan seperti ini bukan satu hal yang harus dibesar-besarkan dan didramatisir sebagai hubungan yang ga jelas dan tak berujung. Ga ada masalah, selama dalam hubungan semacam ini tidak ada pihak manapun yang dirugikan.

Di kuartal pertama tahun 2012, gw mengenal Deddy via chatting. Deddy adalah pemuda berkulit putih, berperawakan kecil dengan tinggi sekitar 160cm. Pemuda 24 tahun ini berasal dari Tasikmalaya dan tinggal di kawasan Dago. Setelah melakukan cinta satu malam dengannya, kami masih intens berhubungan via sms maupun telepon. Seperti kebanyakan orang Sunda, tutur bahasa Deddy sangat halus dan sopan.

Dalam sms-nya beberapa kali Deddy mengajak gw melakukan 3sum dengannya. Sejujurnya buat gw 3sum bukan hal yang tabu untuk dilakukan, Ga munafik gw pernah mencicipinya beberapa kali. Gw hanya berprinsip asalkan 3sum jangan dilakukan sebagai habbit, apalagi sebagai hal yang adicted. Sesekali bolehlah, itu pun harus dilakukan dengan 3 orang yang secara fisik saling suka. Coz kalo ada salah satu yang kurang disukai, biasanya akan ditelantarkan he he he... Kalo ada pihak yang ditelantarkan kasian kan? akan timbul rasa tidak nyaman.

Beberapa kali Deddy menyodorkan pic orang yang akan dijadikan orang ketiga kami dalam melakukan 3sum. Beberapa kali juga gw tolak, karena tidak sesuai dengan kriteria gw. Sampai suatu ketika dia menyodorkan sebuah nama, yaitu Ardan, yang tinggal di daerah bukit Dago. Ternyata Deddy tidak memiliki alamat pic Ardan sebagai referensi. Tapi dia menjamin kalo Ardan cukup menarik, bahkan Deddy sampai bersumpah kalo Ardan memang sangat pantas diajak 3sum. Deddy menegaskan, Ardan bukanlah orang yang eksis di dunia maya. Ga biasanya gw mengiyakan tanpa melihat pic-nya terlebih dahulu. Entahlah, intuisi gw mengatakan kalo Ardan memang layak untuk dijajal he he he...

Sesuai perjanjian yang sudah disepakati, gw sudah nangkring di depan Grapari Telkomsel Dago tepat pukul 19:00 WIB. Waktu gw sms Deddy, dia tidak menjawab. Sampai sms ke-3 tidak ada jawaban juga. Akhirnya gw coba telepon dia, dan gw dapat jawaban yang menyebalkan kalo ternyata dia baru selesai mandi. Gw paling benci janjian dengan orang yang lelet, apalagi yang masih bisa bersantai-santai padahal  gw sudah datang on time. Berkali-kali gw sms dan telepon Deddy lagi, yang dijawab dengan lagi OTW dan OTW terus. Ga heran kalo gw jadi sedikit naik pitam (keluar dech sifat jutek gw he he he...). Via telepon gw hampir membatalkan acara ketemuan malam itu, tapi Deddy memohon-mohon agar gw jangan pulang dulu. Setelah menunggu dan menjedok selama 40 menit di pinggir jalan, barulah Deddy muncul dengan rambut kelimis, memakai setelan celana kanvas  warna khaki dengan jumper coklat tua.

Waktu dia datang gw bersikap dingin dan memasang muka jutek,  karena kesal dibuat menunggu sekian lama. Deddy meminta maaf dan membujuk gw untuk melanjutkan rencana semula.
“Kak, kayanya rencana kita sedikit berubah....” kata Deddy sedikit ragu.
“Berubah gimana?!!” nada biacara gw sedikit meninggi.
“Kita sekarang ke kostan anak Setiabudi aja yuk.” Sahut Deddy.
“Kok, bisa gitu?!!” tanya gw dengan kesal.
“Anak Setiabudi lebih cakep lho daripada si Ardan, dan dia sekarang udah nungguin kita.” Deddy berkilah.
“Beneran Kak, anak setiabudi jauh lebih baik dari Ardan.” Lanjutnya.
“Ga mau!!! Lebih baik aku pulang aja.” jawab gw ketus.
“Tempat kostnya juga jauh lebih nyaman lho kak.” sambungnya.
“Gw ga peduli!! Mau lebih cakep, mau lebih keren!! Mau kostannya bagus!! Gw hanya mau sama rencana semula. Gw ga suka dipermainkan!!!” Jawab gw tegas dan lugas.
“Ya udah kalo gitu.... kita ke tempatnya Ardan aja....” Deddy akhirnya mengalah
“Tunggu dulu!! Sekarang kamu telepon dulu si Ardan. Jangan-jangan dia tidak siap dengan kedatangan kita!!” sahut gw memotong kalimat Deddy.
Akhirnya Deddy menghubungi Ardan dengan ponselnya. Ga terdengar jelas apa yang diomongkan diantara mereka. Setelah menutup pembicaraan, Deddy langsung duduk di jok motor gw.
“Ayo kak, kita jalan.” katanya.
“Yakin dia mau dan siap ketemu???” tanya gw ingin kepastian.
“Iya, Kak. Kan tadi udah ditelepon.” Sahut Deddy meyakinkan.

Cecak Tembok, gambar diambil dari Blog Naturality

Kami pun mluncur membelah daerah Dago atas,  menuju kawasan Bukit Dago. Jalannya berkelok-kelok dengan tanjakan disana-dini. Laju motor gw dihentikan oleh petunjuk Deddy, motor gw harus menuruni jalan kecil yang menurun tajam dan disisinya terdapat cekungan tanah yang curam. Akhirnya sampailah gw dan Deddy di jajaran rumah yang model dan warnanya sama. Sepertinya itu adalah rumah-rumah kontrakan (Belakangan gw tau kalo itu rumah kontrakan milik keluarganya Ardan). Tapi kami tidak masuk ke salah satu rumah kontrakan itu, melainkan masuk melalui sebuah pintu pagar yang terletak disebelah kontrakan paling kiri.

Deddy mengetuk sebuah pintu, sesaat kemudian dari balik tirai nampak seseorang mengintip, lalu membukakan pintu. Rupanya dia adalah Ardan, seorang brondonk berpostur tinggi dan slim, berkulit sawo matang, berwajah oval, hidung mancung, dengan deretan gigi geligi yang putih dan rapi. Wajahnya manis dengan karakter ketampanan khas brondonk Sunda. Ardan waktu itu masih berumur 20 tahun.

Kami pun dipersilakan masuk, rupanya itu adalah kamar Ardan. Sebuah ruangan yang dipenuhi dengan poster-poster pemain bola Liga Inggris. Tak banyak perabotan yang ada di dalam kamar Ardan. Sebuah lemari pakaian, sebuah rak tv lengkap dengan tv dan dvd player, dan dua buah kasur springbed yang digelar di bawah secara berdampingan.

Gw dan Deddy pun duduk di salah satu kasur itu, tapi anehnya kok Ardan seperti kurang senang dengan kedatangan kami. Nampak jelas di raut mukanya, kalo dia seperti merasa terganggu dengan kehadiran kami. Dia hanya diam meringkuk dan asyik menonton tv sambil berselimutkan bedcover bergambar Menchester United. Deddy, nampak lebih salah tingkah, dia seperti menyembunyikan sesuatu.

“Gpp, kan aku sambil tiduran gini... aku lagi kurang enak badan...” melihat kekakuan kami, Ardan membuka pembicaraan.
“Iya, gpp. Sorry ya kalo kedatangan kami mengganggu istirahat kamu.” Sahut gw.
“Ooooh ga masalah kok, cuma aku emang lagi kurang fit aja. Ini juga aku baru pulang gawe.” Ardan memberikan penjelasan.
“Jadi gimana dong?” Tanya Deddy, sambil melirik gw.
“Gimana apanya?” Ardan balik bertanya.
“ehhmm ehmm...” Deddy tidak melanjutkan kalimatnya, dia makin salah tingkah.

Untuk beberapa lama kami hanya terdiam,  dan berakting serius menonton film di salah satu channel televisi. Tak ada obrolan sedikitpun... Gw mengendus ini pasti ada masalah, setelah kejanggalan demi kejanggalan terlihat. Dan gw bermaksud segera hengkang dari tempat itu. Tapi gw pengen buang air kecil dulu.

“Boleh ikut ke toilet ga?” tanya gw sama Ardan.
“Iya boleh, ayo aku antar.” Jawab Ardan.

Lalu gw diantar Ardan ke toilet yang terletak di dalam rumahnya. Setelah gw selesai buang air kecil. Gw ditahan Ardan dengan beberapa pertanyaan.

“Boleh tanya ga Kak, Si Deddy ngajak kakak kesini mau apa?” tanya  Ardan.
“Lho, masa ga tau? katanya kalian mau ngajak aku 3sum.” Jawab gw.
“Kurang ajar!! dia ga pernah bilang-bilang gitu lho kak. Boro-boro minta ijin, dia cuma bilang mau main aja kesini.” Sahut Ardan dengan wajah kesal.
“Oh gitu... Pantesan kamu kaya bete gitu.” kata gw.
“Ya iyalah, dia memang menyebalkan!!” sahut Ardan dengan ekspresi geram.
“Kak, boleh minta no hp kakak?” Tanya Ardan. Lalu gw pun menyebutkan deretan angka nomor hp gw, yang langsung Ardan save di hp-nya
 Tapi percakapan gw dan Ardan tidak berlangsung lama, karena tiba-tiba Deddy muncul. Katanya dia juga ingin kencing. Kemudian kami pun kembali ke kamarnya Ardan. Kekakuan tadi berlanjut lagi...

Hp gw bergetar, ada sms masuk. Terlihat ada 2 sms masuk hampir berbarengan di inbox hp gw.

SMS ke-1:
“Kak, ajak pulang si Deddy tar kakak balik lagi kesini. Aku pengen ngobrol panjang sama kakak.”
Rupanya itu sms dari Ardan.

SMS ke-2
“Kak, kita pulang aja yuk. Si Ardan kayanya ga suka sama kakak. Kita lanjut aja 3sum dengan anak Setiabudi.”


Dan itu adalah sms dari Deddy.

Tanpa menungu lebih lama akhirnya gw ajak Deddy pulang. Di jalan dia ngoceh kalo gw bukan tipenya si Ardan dan bla bla bla.... dia ngajakin gw langsung meluncur ke daerah Setiabudi. Gw hanya diam saja.

Setelah sampai di depan Grapari Telkomsel, gw menghentikan laju sepeda motor gw.
“Aku mau langsung pulang.” Kata gw singkat.
“Lho, bukannya kita mau ke Setiabudi.” Sahut Deddy keukeuh.
“Ga, aku udah ga mood.” Jawab gw.
Lalu gw meluncur ke bawah, meninggalkan Deddy dipinggir jalan, yang nampak kecewa acara 3sum-nya gagal. Di perempatan Simpang Dago, gw memutar balik arah motor gw kembali menuju rumahnya Ardan lagi he he he...

Dan singkat cerita gw udah ada di kamarnya Ardan, dan kami pun bisa ngobrol dengan leluasa. Ga ada kekakuan dan kebuntuan topik pembicaraan lagi. Suasananya mencair, seperti es yang kena sinar matahari.

Hp gw bergetar ada sms masuk dari Deddy.
“Kakak jangan berhubungan lagi dengan si Ardan ya. Dia ga suka sama kakak.”


Hp Ardan menyusul bergetar karena sms dar Deddy Juga.
“Si Bang Farrel orangnya ga bener, mendingan kamu ga usah berhubungan sama dia.”


Gw dan Ardan saling memperlihatkan isi sms dari Deddy, dan kami hanya ketawa-ketawa aja.

Hp gw bergetar lagi ada sms masuk dari Deddy.
“Kak, hapus aja nomor si Ardan. Dia udah punya pacar, takutnya jadi masalah.”

Hp Ardan bergetar menerima sms lagi dari Deddy.
“Nomor si Bang Farrel kamu hapus aja, dia orang yang ga penting banget!!”

Disusul oleh sms-sms lainnya dari Deddy yang bernada menghasut, yang masuk bergantian ke hp gw dan Ardan. Kami malah ngakak mentertawakan kelakuan Deddy. Dari situ gw dan Ardan jadi tau belangnya si Deddy. Dia mau mengadu domba gw dan Ardan tapi dia kalah cerdik ha ha ha... Cecak mau ngibulin dinosaurus!! Mana bisa??? Wkwkwk...

Malam itu ditutup dengan permainan panas antara gw dan Ardan. Kami saling memberi kepuasan. Ardan yang secara fisik dan tingkah laku tak sedikitpun menampakkan ciri-ciri gay pada umumnya, rupanya adalah seorang versatile bot. Dia meminta gw untuk melakukan intercourse ke lubang pribadinya. Kami sama-sama menikmati malam itu, 2 ronde kami lalui. Hanya gw dan Ardan.

Di hari-hari berikutnya gw dan Ardan masih saling berhubungan, baik via sms maupun ketemu langsung di rumahnya. Kadang gw yang duluan menghubungi dia, atau sebaliknya dia yang mengajak gw datang ke rumahnya.

Rupanya Deddy tak bosan-bosan mengirimkan sms-sms berisi menjelek-jelekkan gw dan Ardan. Tapi gw ga hiraukan, begitu juga Ardan. Kami hanya saling mengabarkan tiap menerima sms-sms itu (yang biasanya diterima hampir bersamaan waktunya).

Deddy masih suka mengajak gw untuk 3sum dengan brondonk-brondonk lain. Tapi ga pernah gw tanggapi lagi. Gw sudah muak berhubungan dengan orang kaya gitu. di depan berkata semanis madu tapi dibelakang ternyata menghujat-hujat. Males aja punya teman bermuka dua. Dasar manusia ular!! Kata-katanya berbisa dan siap menebarkan racun.

Beberapa bulan kemudian, pada akhirnya kesabaran gw habis juga. Sewaktu dia sms lagi yang berisi menjelek-jelekkan Ardan, akhirnya gw buka suara, kalo gw sudah lama tahu belangnya dia. Karena gw dan Ardan selalu saling bertukar informasi. Lalu dia minta maaf dan merasa malu sudah memfitnah gw dan Ardan.

Beberapa saat kemudian...

Sms masuk dari Deddy:
“Jadi kalian suka sms-an?”

Sms dari gw:      
“ya”

Sms masuk dari Deddy:
“Jadi kalian suka ketemuan di belakang aku?”


Sms dari gw:      
“ya”

Sms masuk dari Deddy:
“Kalian suka ml?”

Sms dari gw:
“iya, kenapa? Masalah buat loe?!?”

Sms masuk dari Deddy:
“ml-nya sering ga?”

Sms dari gw:
“lumayan”

Sms masuk dari Deddy:
“Kok ga ngajak-ngajak aku?”

Sms dari gw:
“What?!? Ogah!!!”

Sejak itu Deddy ga pernah menghubungi gw lagi. Orang muka tembok dan mental badak kaya gitu, emang harus diperlakukan seperti itu. Dia masih nampak sering berkeliaran chatting di mirc dengan nickname yang mengajak 3sum. Beberapa kali gw ketemu chat dengan dia. Tapi begitu tau kalo itu dia setelah liat picnya, langsung gw ignore he he he... Selamat tinggal cecak!!!

Conclusion:
Pertemanan akan berharga bila tidak ada fitnah, penghianatan dan kecurangan di dalamnya.

Kamis, 03 Januari 2013

Daaagggg... Jamur!!!



Ga ada yang spesial yang gw alami di malam penghujung tahun 2012 kemaren. Hujan yang terus-menerus mengguyur Bandung membuat gw malas pergi-pergian. Ditambah lagi hampir seluruh wilayah Bandung mengalami gelap gulita karena padamnya aliran listrik PLN (di daerah tempat gw tinggal, lampu padam dari pukul 19:00-21:30 WIB, katanya di wilayah lain ada yang baru terang lagi setelah pukul 23.00 WIB. Hal itu membuat gw dengan senang hati menarik selimut dan tidur lebih awal. Jadi malam tahun baruan kemaren gw ga sempet liat kembang api, boro-boro barbeque-an mah he he he... Gw hanya mendengar suara jedar jedor kembang api dan suara sember terompet dari balik hangatnya selimut. Itu pun hanya sebentar, coz gw keburu tewas gara-gara terserang kantuk...


Begitu juga tanggal 1 Januari, gw memutuskan ga pergi keluar rumah. Beberapa teman sih ada yang ngajak jalan, tapi gw lagi pengen di rumah aja. Gw hanya ingin menuntaskan pekerjaan rumah yang tertunda. Pekerjaan apaan tuh? Nah ini dia ceritaku, mana ceritamu?... lho?? Kok kaya iklan? wkwkwk...

O ya, gw belom cerita ya kalo gw udah 3 bulanan pindah rumah. Sekarang gw tinggal di sebuah rumah mungil dengan ibu gw. Uang gw cuma cukup membeli rumah ini. Sebuah rumah yang sederhana memang, tapi gw merasa jauh lebih betah disini.

Satu bulanan terakhir, hampir sepanjang siang dan malam Bandung selalu diguyur hujan. Sebelum hujan turun, udara serasa panaaaaas dan bikin gerah, lalu berubah menjadi dingiiiiin setelah hujan mengguyur. Hal itu membuat udara di dalam ruangan menjadi lembab. Dan efeknya, lemari pakaian dan dan rak buku di kamar gw diserang jamur. Kebetulan lemari dan rak buku gw terbuat dari bahan partikel blok yang katanya emang rentan terhadap udara lembab. Jamurnya seperti serbuk dan berwarna putih. Ada yang tumbuh membentuk lingkaran ada juga yang tumbuh ga beraturan.

Jamur di rak buku
Jamur di lemari 1
Jamur di lemari 2
Jamur di lemari 3

Awalnya gw hanya lap aja dengan kain kering. Tapi 2-3 hari kemudian timbul lagi. Akhirnya gw googling, dan dapatlah tipsnya yaitu lemarinya harus dilap dengan kain yang telah dibasahi dengan alkohol. Untuk mendapatkan alkohol, gw sampe harus keluar masuk toko bahan kimia berkali-kali (pada ga mau ngasih, disangka buat mabok kali ya? he he he...). Akhirnya gw dapet juga di sebuah toko bahan kimia di daerah Gardujati. Sebenernya gw nyari alkohol yang diatas 90% (sesuai dengan tipsnya), tapi gw hanya bisa membawa pulang alkohol 70% seharga Rp 52.500,-/liter. Sesampai di rumah gw keluarin semua isi lemari dan basmi tuh jamur pake alkohol biar mabok wkwkwk... tapi yang ada malah gw yang berasa mabok he he he... Tapi ternyata beberapa hari kemudian jamur-jamur sialan itu bermunculan kembali. Bener-bener jamur yang menyebalkan!! Gw benci jamur-jamur keparat itu. Kalo jamur punya cowok sih gw sukaaaaaa bangeeeeet!!! ha ha ha...

Alkohol 70%

Trus gw makin rajin googling lagi, cari cara paling efektif membasmi jamur-jamur itu. Gw ga mau kalo dibiarin terus, tar jamur-jamur itu bisa merusak pakaian-pakaian dan koleksi buku-buku gw. Lewat mbah google, akhirnya gw dapat tips membasmi jamur itu, dengan cara melapisi lemari-lemari itu dengan cairan finishing buat furniture yang mengandung melamin.

Tanggal 31 Desember 2012 gw mencari bahan-bahan itu di sebuah supermarket bahan bangunan. Sengaja belanja di sana biar bisa lebih jelas dan dapat barang yang tepat untuk membasmi jamur. Setelah tanya-tanya sama SPB yang lumayan unyu he he he... gw dikasih 2 pilihan: Mau cairan yang siap pakai yang bisa diaplikasikan dengan kuas, atau bahan yang terlebih dahulu harus dicampur dengan hardner plus thinner (yang ini tidak bisa memakai kuas tapi harus memakai alat semprot). Pilihan yang ke-2 harganya memang lebih murah, tapi lebih ribet dan gw harus beli alat semprot cat pula. Akhirnya gw memutuskan membeli pilihan yang pertama. Gw beli sekaleng Ultran Lasur seharga Rp 63.376,- plus sebuah kuas 1 inch Rp 2.900,-. Gw membeli yang Natural Gloss (pilihan lainnya ada yang dop dan semi dop). Gw sengaja memilih yang glossy biar gw bisa jelas ngelihat kalo ada yang terlewat oleh sapuan kuas.

Ultran Lasur
Kuas 1 Inch

Jadilah tanggal 1 Januari gw pakai buat acara basmi membasmi jamur. Pertama-tama tentu saja gw harus keluarin semua isi lemari 3 pintu dan isi dari 2 rak buku milik gw. Setelah itu, langsung gw lap menggunakan lap yang sudah dibasahi dengan alkohol. Dan pekerjaan memoles pun dimulai... O ya, terlebih dahulu gw ga lupa mengalasi lantai dengan kertas koran, supaya lantai terhindar dari cipratan cairan itu. Memoles 1  buah lemari tiga pintu dan 2 buah rak buku ternyata lumayan menguras tenaga.  Kurang lebih gw mengerjakannya selama 3,5 jam. Melelahkan memang, api gw lumayan enjoy ngerjainnya dan puas dengan hasilnya. 1 kaleng Ultran Lasur cukup buat melapisi sebuah lemari 3 pintu plus 2 buah rak buku milik gw. Lumayan irit kan? he he he...

Cairan itu memang cepat kering, tapi gw sengaja ngebiarin lemari dan rak-rak buku itu diangin-anginkan semalam supaya keringnya sempurna. Dan taraaaa... sekarang lemari dan rak buku gw bebas jamur dan menjadi konclong kaya baru beli he he he...

Dulu gw ga suka memasukkan kapur barus di lemari gw, coz gw ga suka baunya. Baunya suka bersaing dengan bau parfum gw. Tapi sekarang, gw harus pakai kapur barus buat jaga-jaga. Gpp lah baju jadi bau kapur barus, daripada rusak dan kekuningan gara-gara jamur.

Kapur Barus dengan background rak buku yang sudah kinclong

Selain memasukkan kapur barus, untuk menghindari kelembaban letakkan beberapa potong kapur tulis di tiap sudut lemari. Bisa juga sih meletakan produk anti lembab yang dijual di supermarket (tapi tentu saja harganya lebih mahal).

Semoga pengalaman gw ini bisa bermanfaat buat pembaca blog.

Conclusion:
Basmi jamur sesegera mungkin. Karena kalo dibiarkan selain mengganggu pemandangan dan merusak benda-benda kesayangan kita, juga bisa mengganggu kesehatan.