Selasa, 10 Desember 2013

My Hobbies, My Passions...

Cukup lama juga gw ga menjamah blog ini. Bukan ga ada ide menulis. Bukan pula artinya petualangan gw di dunia gay sudah berkurang. Tapi gw diserang virus malas menulis he he he.... Ya mau gimana lagi, itulah gw  orangnya sangat moody. Buat para pembaca blog; thanks ya udah sabar menunggu tulisan-tulisan gw. Dan inilah tulisan gw yang terbaru setelah vacum menulis beberapa bulan he he he...

Sudah lama gw suka memasak. Mulai dari sekedar masak telor ceplok atau nasi goreng, sampai ke masakan yang lebih rumit. Tapi dari semua jenis masakan gw lebih tertarik memasak masakan Indonesia dan Chinese food (bukan berarti memasak masakan lainnya ga bisa ya). Gw suka masakan asli Indonesia karena kaya akan rasa rempah dan mengundang selera banget. Jujur gw lebih suka masakan yang rasanya nendang di lidah, makanya gw ga suka yang namanya sushi coz menurut lidah gw rasanya flat dan hambar he he he...

Bakat memasak gw diturunkan dari Mama dan Papa gw. Hidangan yang mereka sajikan selalu istimewa buat lidah gw. Even cuma sekedar sayur kacang merah yang sederhana tapi terasa special. Mama gw lebih pintar memasak masakan lokal, sementara Papa lebih ke Chinese food. Ssstttt.. anehnya bakat memasak ini cuma diturunkan kepada gw (bakat binancini kali ya ha ha ha...). Sementara sodara-sodara kandung gw yang lain kurang bisa memasak, termasuk kakak dan adik cewek gw he he he...

Buat gw menilai kemampuan memasak seseorang cukup simple, yaitu dengan mencicipi nasi goreng dan sambal buatannya. Kalo rasanya enak, gw bisa menjamin orang itu pasti pandai memasak. Coz dalam membuat nasi goreng dan sambal itu butuh feeling dan keseimbangan dalam mengolah rasa (begitu juga dengan masakan lainnya). Sampai sekarang gw ga begitu suka membeli nasi goreng, gw lebih suka membuatnya sendiri coz kebanyakan hanya membuatnya secara asal jadi aja.

Bagi beberapa kalangan, lelaki yang pandai memasak dianggap merupakan sebuah aib dan turun kejantanannya. Tapi gw mah cuex aja. Buat gw kemampuan memasak itu semacam anugerah dari Tuhan. Lagian kalo bicara soal kejantanan, gw juga kan pejantan tangguh buat makhluk-makhluk jantan lainnya he he he...
Orang bilang; cinta itu berawal dari perut, dan gw mengaminkannya. Gw sangat puas bila orang-orang yang gw sayangi sangat menikmati masakan hasil karya gw.

Gw emang tidak memasak tiap hari. Gw hanya memasak disaa gw mau saja. Dan kalo ada acara-acara spesial semacam ultah anggota keluarga atau perayaan-perayaan hari tertentu lainnya, sudah bisa dipastikan gw yang disuruh turun tangan he he he...

Gw sudah lama mengikuti blognya Bedjo, blogger Indonesia yang tinggal di Jerman. Dia sering coba-coba aneka masakan dan kue khas Indonesia. Mungkin untuk mengobati rasa kangennya terhadap hidangan khas tanah air. Gw suka kagum dengan usahanya mewujudkan hidangan lezat dengan bahan-bahan terbatas karena hidup di negeri orang.
Kemampuan membuat kue dari sahabat gw Daffa juga turut menginspirasi gw. Gw banyak menimba ilmu darinya.

Kurang dari 2 bulan ini gw punya hobby baru, yaitu membuat aneka kue. Awalnya gw dikasih resep brownies kukus dari Daffa (sebenarnya sudah agak lama sih). Gw sering membuatnya sampai bahan-bahannya gw hafal di luar kepala he he he... Selain cara membuatnya simple, juga tidak memerlukan alat-alat khusus. Lama-lama gw pengen mencoba membuat kue-kue lainnya, baik yang dikukus maupun yang dipanggang. Kue-kue yang dikukus gw hanya mengandalkan kukusan sederhana, sementara buat kue yang di panggang gw hanya memakai baking pan jadul punyanya nyokap gw.

Karena kukusan biasa daya tampungnya sangat sedikit, dan ada kue-kue tertentu yang bakal bantat kalo kelamaan mengantri dikukus. Makanya gw membeli klakat, yaitu alat kukusan berbentuk persegi dengan tutup berbentuk piramida. Menurut referensi yang gw baca, klakat adalah alat kukus yang paling bagus, coz selain daya tampungnya besar, juga air tetesan uap dari tutupnya mengalir kearah pinggiran kukusan, jadi tidak akan merusak kue. Dengan klakat ini gw bisa membuat aneka macam kue yang proses pematangannya dengan cara dikukus.

Klakat

Setelah puas dengan kue-kue yang dikukus, gw tertantang membuat kue yang dipanggang. Dan akhirnya setelah browsing dan tanya sana-sini. Gw memutuskan untuk membeli sebuah oven gas, harganya memang sedikit lebih mahal dari oven listrik, apalagi oven tangkring. Oven listrik memang praktis tapi kapasitasnya kecil dan membutuhkan daya listrik yang besar, jadi gw coret dari daftar belanja gw. Oven Tangkring memang ekonomis, tapi panasnya kurang rata coz mengandalkan api yang berasal kompor, yang menyala di bagian tengah oven. Sementara oven gas panasnya lebih merata, dan pengapiannya bisa atas dan bawah.

Oven Gas

Setelah punya oven gas, gw jadi rajin mencoba-coba aneka resep kue. Gw belajar bikin kue secara otodidak. Hanya mengandalkan feeling. Memang sih gw banyak browsing dari internet, baca buku resep, dan tanya-tanya sama teman. Tapi pada prakteknya gw sendiri yang harus menghadapi dan memutuskan langkah apa yang akan diambil. Perlu diketahui, resep-resep yang berasal dari buku maupun internet jarang yang membahasnya secara mendetail.  Kesimpulannya: praktek, praktek, dan praktek adalah cara terbaik untuk menguasai ilmu membuat kue.

Teman gw bilang, kalo membuat kue itu harus ada bakat khusus. Mungkin kalo dalam urusan bercocok-tanam disebut sebagai 'bertangan dingin', apa yang ditanamnya pasti tumbuh dengan baik.
Selama gw mencoba aneka resep kue, selama itu pula gw bisa dikatakan selalu berhasil. Ga pernah tuh yang namanya hasil kue gw bantat atau ga enak he he he... Mungkin karena gw orangnya sangat teliti dalam membaca resep secara step by step.

Bolu kukus yang kata orang sulit; sering bantat, suka mingkem alias susah mekar dan lain-lain. Karena tingkat kesulitannya, sampai-sampai dikalangan praktisi pembuat kue ada istilah "kutukan bolu kukus bantat" he he he... Orang-orang harus mencoba berulang-ulang sampai akhirnya berhasil. Sementara gw bisa membuatnya dengan nyantai aja he he he...  Sekali jadi bagai pake tongkat ajaib: tring... tring... tring... Gw pernah membuat beberapa varian bolu kukus, tapi sayangnya lupa motret he he he...
Jadi kuncinya dalam membuat kue itu kita kudu: memilih bahan yang tepat, mengkuti cara membuatnya secara step by step, dan selalu memperhatikan tips-tipsnya. Untuk pemula jangan nekat memodifikasi resep dulu. Kalo sekedar memodifikasi warna dan aroma kue sih bolehlah...

Sayang sekali gw mendokumentasikan kue hasil karya gw dengan kamera itu, baru akhir-akhir ini aja. Jadi ga semua kue yang pernah gw buat ada fotonya. Hampir dari setiap foto kue buatan gw, gw selalu memunculkan si kucing pemanggil rejeki. Ga ada maksud apa-apa sih, cuma iseng aja. Tapi kalo ternyata bisa mengundang rejeki, ya gw bersyukur banget he he he... Btw, si kucing pemanggil rejeki ini gw beli dari sebuah kelenteng waktu malam Tahun Baru Imlek kemaren.


Bolu Kukus Warna-Warni Ceria

Bolu Kukus Cokelat-Vanilla


Cake Tape Keju
Cake Tape Keju Dalam Cup
Cake Pisang
Brownies Kukus

Christmas Cookies Dengan Royal Icing
Rainbow Cake
Bolu Kukus Putih Telur Gradasi Biru
Nastar Keju
Bika Ambon Pandan

Gw iseng-iseng mengupload foto-foto kue buatan gw di FB. Responnya bermacam-macam; ada yang kagum doang, ada yang minta resepnya, ada yang pengen nyoba kelezatan kue buatan gw, dan ada pula yang nanya-nanya berapa harganya? boleh pesan ga?? Dan taraaaa... tanpa disangka hobby baru gw bisa menghasilkan duit juga he he he...

O ya pas ultah ibu gw Bulan November kemaren, gw membuat rainbow cake dan brownies kukus. Respon dari tamu-tamu yang datang; mereka menyukai kue buatan gw, dan ada beberapa yang tertarik memesan kue dari gw.
Tak jarang adik gw membawa kue-kue buatan gw ke kantor tempatnya bekerja. Ada beberapa temannya juga yang tertarik memesan kue buatan gw.
Aneh tapi nyata, tapi ini beneran terjadi lho...

Conclusion:
Terkadang kita tidak menyadari kita punya bakat terpendam, sampai ada satu moment yang membuat bakat itu muncul dan bersinar.