Semua PLU
tau kalo sekolah pariwisata itu mahasiswanya identik dengan gay, even ga
semuanya lho. Ada beberapa sekolah tinggi ilmu pariwisata di Bandung yang cukup
terkenal, mulai dari yang negeri sampai yang swasta. Dan sudah jadi rahasia
umum, kalo sekolah pariwisata yang ada di daerah Setia Budi – Bandung, dihuni
oleh mahasiswa-mahasiswa yang sebagian besarnya termasuk kategori good looking.
Karena itu,
sudah barang tentu sangat sayang kalo gw
lewatkan begitu saja.‘Pengalaman’ gw dengan anak pariwisata boleh dibilang lumayan banyak juga lho he he he... Dan ini salah satu kisahnya...
Dari sekian
mahasiswa pariwisata yang pernah gw kenal, salah satunya adalah Faris. Awal
perkenalannya, suatu hari di kwartal pertama tahun 2011 dia mengirim message di
akun Planet***** gw. Dari profilenya gw membaca kalo dia baru berumur 19 tahun.
Dan rupanya dia hanya memasang 1 foto saja di profile Planet*****nya. Tapi dari
satu foto itu gw bisa menilai, Faris anaknya termasuk handsome, maklum dia
blasteran Padang, Arab dan Belanda. Diawali dengan saling kirim message, dan
saling tuker ID yahoo messenger. Perkenalan antara gw dan Faris pun makin
intens.
Satu hal
yang agak janggal, dia ga pernah mau kasih nomor hp, akun fb dan memperlihatkan
foto-foto dia yang lainnya. Dia bilang masih discreet, dan gw menghargai
keputusannya. Buat gw sih ga terlalu jadi masalah selama apa yang dia omongin
dan foto yang dia pajang itu bukan palsu.
Janjian
untuk ketemu pun berkali-kali dibuat dan batal, entah itu gara-gara kemaleman,
hujan, dia banyak tugas, gw berhalangan dan lain sebagainya. Dan suatu malam,
akhirnya pertemuan itu pun terjadi. Sabtu malam pukul 21:00 WIB, sesuai dengan
kesepakatan gw datang ke tempat kost-nya Faris. Sebuah tempat kost yang cukup
bagus di kawasan Karang Setra. Design bangunannya mirip sebuah Villa. Sepanjang
perjalanan (setelah memasuki kompleks) ke tempat kostnya, gw dipandu Faris
melalui YM. Sampai akhirnya gw tiba di tempat parkir kost-an, dan gw melihat
seseorang mengintip dari balik tirai sebuah kaca jendela di lantai 2. Kemudian
masuk message di YM gw; “Tunggu ya kak, aku turun sekarang.”dan gw jawab: “OK”.
Sesosok
pemuda berkaus singlet Hings putih, dengan tinggi 178 dan dengan berat badan
ideal, menghampiri gw.
“Hai,
Kak...!!!" kata Faris sambil mengulurkan tangannya, dan kami saling bersalaman.
“Kita masuk
aja, yuk.” Lanjut Faris.
Gw berjalan
mengikuti langkah Faris menyusuri ruang tamu, lorong dan tangga menuju lantai
2. Tempat kostnya memang unik, dengan interior dan lantainya didominasi oleh
kayu. Kamar kost Faris cukup luas, dilengkapi dengan sebuah kamar mandi di
dalamnya. Penataan furniturenya simple tapi rapih dan elegan. Seperangkat home
theater bercokol di Tapi yang mencuri
perhatian gw adalah sebuah kamera SLR Canon model baru tersimpan di lemari
kaca, dengan 3 jenis lensa kamera yang berjejer di sebelahnya. Owh, rupanya gw
dan Faris punya hobby yang sama.
Di dalam
kamar kami ngobrol ngalor ngidul. Obrolan kami santai dan akrab nampak seperti orang
yang sudah kenal lama. Even ga cerewet tapi terlihat kalo Faris antusias
menyimak obrolan kami. Menurut gw, Faris termasuk sosok yang sempurna. Hidungnya yang mancung, giginya
yang putih, bersih dan rapi, bermata coklat, dan warna kulitnya yang sawo
matang. Sungguh kombinasi yang unik dari ras melayu, timur tengah, dan eropa.
Foto diambil dari: http://homotography.blogspot.com |
Setelah sekian lama larut dalam obrolan, dan gw hampir menghabiskan segelas cappuchino racikan Faris. Faris kemudian bilang;
“Kak, aku mandi dulu ya. Bentar kok.”
“Iya.”
Jawab gw singkat dan memberinya sebuah senyuman (orang-orang yang pernah
melihat senyuman gw baik dari foto maupun melihat langsung. Rata-rata bilang
kalo senyuman gw itu senyuman manis tapi nakal... huft!).
Terdengar
gemericik air dari shower di kamar mandi tak berpintu itu. Faris asyik
membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi yang hanya dibatasi oleh tirai berbahan polyvinylchloride motif garis-garis berwarna broken white.
Sambil menunggu Faris mandi, gw memainkan remote control mengeksplorasi channel-channel tv cable, di layar tv plasma milik Faris.
Tak berapa
lama kemudian Faris muncul dengan handuk putih melilit di pinggangnya. Badannya
masih terlihat basah oleh butiran-butiran air, begitu juga dengan rambutnya,
masih basah dan meneteskan air. Faris menghadap cermin yang ada di samping kiri
gw. Posisinya kami saling berhadapan tapi tidak frontal. Kemudian Faris melepas
handuknya, dan dengan handuk itu ia mengeringkan tubuhnya... Ups!!! Dia bertelanjang
bulat dihadapan gw. Sesekali gw mencuri-curi pandang melihat tubuh polosnya itu,
dan tentu saja termasuk melihat benda pribadi Faris yang menggelantung dengan
indahnya. Benda itu nampak ranum, sexy, dan menggairahkan... Dia melirik dan tersenyum. Jantung gw berdegup
makin kencang, menyaksikan pemandangan indah itu he he he...
Lalu gw
mendekat ke Faris. Meraih handuk yang ada ditangannya, lalu gw membantu
mengeringkan setiap tetes air yang ada di kulit sawo matangnya dengan usapan
handuk putih itu. Setiap bagian tubuh itu gw telusuri, tak ada yang
terlewatkan. Hingga tubuh Faris benar-benar kering dan ada ada bagian tubuh
milik Faris yang mengencang. Tanpa bicara, tanpa ada bahasa verbal... yang ada
hanya bahasa gejolak naluri 2 lelaki... kami larut dalam sebuah pergumulan yang
panas. Dinginnya udara malam yang sedari tadi menggigit di kulit kami, kini
terkalahkan oleh panasnya gairah membara gw dan Faris. Butiran air di tubuh
Faris yang sudah mengering, kini berganti menjadi butiran-butiran keringat,
begitupun juga dengan tubuh gw, kini
nampak mengkilat oleh tetesan peluh... (ga perlu gw ceritain detailnya ya ha ha
ha...).
Jujur,
Faris adalah salah satu brondonk yang termasuk pandai dalam permainan di atas
ranjang. Ditambah dia punya sex appeal yang kuat. Sungguh kombinasi yang
sempurna!!
Setelah
permainan usai, dia menyandarkan tubuh polosnya di dalam dekapan tangan gw.
Memegang erat lengan gw sambil matanya terpejam, mungkin dia kelelahan.
Diiringi obrolan ringan yang membuat kami bisa tersenyum atau bahkan sesekali
tertawa terbahak-bahak.
Lebih dari setengah jam kemudian, baru gw dan
Faris membilas tubuh kami di kamar mandi. Gw yang selesai berbilas duluan,
keluar dari kamar mandi. Sementara Faris masih asyik membersihkan diri (maklum
yang jadi bott kan lebih ribet dalam urusan bersih-bersih he he he...).
Selagi gw
mengeringkan diri, mata gw melihat jaket almamater milik Faris yang tergantung
di hanger. Di jaket almamater itu terlihat sebuah emblem nama yang bertuliskan
‘Faris Akbar Koendraad’ (ini bukan nama sebenarnya yang tertulis di emblem itu
lho...he he he... sengaja gw rahasiakan).
Sewaktu gw
mau berpakaian, dan cuma celana dalam yang baru melekat di tubuh gw. Gw
merasakan sebuah dekapan erat dari belakang. Rupanya Faris yang memeluk gw...
Tangan Faris menelusuri tubuh gw dari belakang. Kemudian dia melepaskan dan
melemparkan jauh-jauh celana dalam gw. Dasar nakal!!! he he he.... Gw
membalikkan tubuh gw ke arah dia. Kini kami saling bertatapan dan sama-sama
tersenyum. Tanpa kata-kata kami bisa saling membaca bahasa tubuh, tapi kami tau
apa yang sama-sama kami inginkan lagi malam itu he he he... Ronde kedua pun
terjadi, yang tak kalah hebatnya dari ronde pertama he he he...
Setelah
saling mengenal dan ketemu, bukan berarti kemisteriusan Faris sudah tidak ada
lagi. Dia masih tetap tidak memberitahukan nomor hp-nya. Dan gw tidak mau ambil
pusing, toh gw dan Faris masih bisa berkomunikasi via YM (memang sih YM Faris
tidak selalu aktif, tapi tidak masalah. Yang penting kami masih bisa saling
berhubungan).
Tapi bukan
gw dong namanya, kalo gw ga bisa melacak FB Faris. Berbekal nama yang tertera
di emblem yang nempel di jas almamater Faris, gw bisa menemukan FB resmi Faris.
Di FB itu gw melihat banyak foto Faris dengan background pemandangan manca negara
(Singapore, Thailand, Malaysia, China, Australia, New Zealand, Canada, Amerika,
Perancis, Jerman, Inggris, Belanda, Italy, Swiss, dll). Rupanya dia punya hobby
traveling. Dari FB itu juga gw bisa tau rupanya Faris seorang aktivis, dan
menjadi ‘duta ************’ di kampusnya.
Dari
komunikasi via YM, gw juga jadi tau kalo Faris sering pulang malam karena
kesibukkan di kampusnya.
Faris sosok
yang kadang bisa membuat gw tertantang berbuat nekat he hehe... Ketemuan jam 3
pagi pernah gw jabanin (padahal kostan Faris melewati Jl. Bungur, yang menurut
gw salah satu jalan yang termasuk paling seram di Bandung, dengan kanan kiri di
pohon besar, sunyi, temaram, dan kadang berkabut). Loncat pagar kostan yang
sudah digembok juga pernah gw lakukan he he he...
Pertemuan
demi pertemuan kami terus jalani, dengan waktu yang benar-benar acak dan tak
terduga. Sampai saat ini, buat gw dia masih tetap seorang yang misterius.
Entahlah apa yang dia sembunyikan. Sampai sekarang pun gw masih belum tau nomor
hp-nya. Gw bukan tipe pemaksa, jadi ya dibawa enjoy aja. Toh gw dan dia juga ga
ada ikatan apa-apa. Hubungan kami cuma berdasarkan suka sama suka.
Dua hari lalu, waktu gw browsing tentang male
model photography, gw ketemu sebuah
website yang berisi galery hasil karya seorang fotografer. Seorang
fotografer profesional yang karya-karyanya sangat bagus, dari segi originalitas
thema, nilai seni, pose, lighting dan tekhnik-tekhnik fotografi lainnya.
Galery-nya memuat foto-foto cowok keren topless dengan lekuk tubuhnya seperti
pahatan patung pualamYunani. Kalo pun ada model yang perutnya tidak sixpack,
tapi pasti wajahnya ganteng berkarakter. Dan... taraaaaa... salah seorang model
di galery foto-foto keren itu adalah Faris!!! Makanya gw jadi terinspirasi
menuliskan postingan tentang dia.
Sudah lama
juga gw dan Faris ga saling ketemu. Faris tetap menjadi sosok misterius.
Dibilang tidak ada, tapi nyata. Dibilang ada, tapi dia seperti ilusi... Faris
oh Faris... The Mysterious Boy...
Conclusion:
Setiap
orang berhak merahasiakan jati dirinya. Mau comming out, mau open minded, mau
discreet, atau bahkan mau denial... Semua terserah diri masing-masing.
cieeee farel.. *komen yg penting ada* :p
BalasHapusBaca postingan mas Farrel yg ini jadi salah fokus terus deh #KomenAsalAdaJuga :p
BalasHapusbener bgt, paling males kalo dipaksa mengikuti "norma gay" yg ada. i really hate pushy person, and thus, i like your statement :D
BalasHapus@zaenal & Fin: wew ah, prinsip kalian kok sama? awas ya aku balas ha ha ha... Fin, kok bisa ga fokus? terbuai dalam imaginasi alur ceritanya? he he he...
BalasHapus@BeeForBahamut: Thx Bee... Betul bgt Bee, kadang kita lebih suka menuntut 'sesuatu' terhadap orang lain, tapi tidak suka kalo giliran kita dituntut melakukan hal yang sama.
Sudah saatnya kita belajar berbesar hati menghargai pilihan hidup orang lain.
baca posting'an yg ini bikin senyum" kecil centil..hiii..hii.hiii
BalasHapussikap sabar dan bisa terus gak maksa Faris buka identitasnya ini yang bikin gw tersenyum. :)
BalasHapus@cameoqueer: kenapa kok senyum-senyum? pasti lagi mengenang sesuatu ya? he he he...
BalasHapus@roy pardomuan lumban raja: siiip... aku emang bukan tipe pemaksa, coz menurut aku hubungan pertemanan itu kudu bikin nyaman. makanya kami sama" enjoy dan ga berasa ada yang dipaksakan :)
gue salut karena km orangnya ndak terlalu memaksakan si faris
BalasHapus@Royco_Lico: Thx ya, aku yakin semua orang pasti ingin privacy-nya ga di'kepo'in, jadi sudah sewajarnya kita memulainya dari diri sendiri dengan tidak meng'kepo'in orang he he he...
BalasHapusDimana kah si Faris sekarang? Di Paris kah?
BalasHapushehehe..
@-Gek-: Ha ha ha... bisa aja. Kayanya sih masih di Bandunglah, kan dia masih kuliah (teuteup dijawab juga wkwkwk...).
BalasHapusBaru mampir lagi, ahahahahaha, pasti ganteng ya si Faris, bikin sebel bacanya hihihihihi, soalnya kehidupan gue ga seindah kehidupan PLU pada umumnya :(
BalasHapus@B: Dia memang ganteng dan baik pula he he he... Ah kamu suka merendah bro :p
BalasHapusAku yakin, kamu juga pasti punya hal special yang tidak dimiliki oleh orang lain.
@Anonim: Maaf komennya ga aku tampilkan, demi menjaga privacy orang (coz kamu nyebutin nama aslinya "Faris", lengkap pula) he he he... Tebakan kamu benar, bro. Kok kamu bisa tau? padahal identitasnya telah aku samarkan.
Hal spesial? Ahahahahaha ga ada,
BalasHapus@B: Yang aku percaya sih, setiap orang itu diciptakan oleh Tuhan secara spesial. Karena itu setiap orang pasti memiliki sesuatu special juga (entah disaadari atau tdk).
BalasHapuswow keren....gimana farrel....apa masih ada kontak dg faris...selalu dapat brondong ya...tapi pas falling in love adeganya di sensor lagi,cuma 1 menit sudah selesai ha ha ha
BalasHapuspenonton agak kecewa...he he he...is fine, tarik mang kalok dapat lagi yg panas ya nulisnya biar seru, and yg laen jadi tambah ngiri uhuy..
.Stevan stevanoviK.
@Anonim/Stevan Stevanovic: Udah ga ada kontak lagi. Tapi dalam dunia gini suka serba tidak terduga. Kadang yang sudah lama ga ada kabar tiba" muncul lagi.
BalasHapusBiarin ah, biar pembacanya penasaran wkwkwk... kamu rajin ya membaca semua postingan? :)