Senin, 07 Juni 2010

Pokis

Sebagian besar gay, punya interest lebih (bahkan banyak yang terobsesi) terhadap seseorang yang profesinya laki banget. Seseorang yang bergelut dengan pekerjaan yang menunjukkan kejantanan, dan dianggap punya something special dibandingkan cowok-cowok gay kebanyakan. Profesi yang sering jadi incaran itu diantaranya adalah: tentara, polisi dan satpam. Mungkin orang-orang berprofesi seperti yang gw sebutin diatas, dianggap lebih macho, bisa melindungi dan memberikan rasa aman.

Gw pernah chat dengan seseorang, sebut saja namanya Ghandi, umurnya 27 tahun. Dia sangat susah untuk memperlihatkan pic-nya. Seperti biasanya gw juga ga mau kalo harus duluan memperlihatkan pic gw. Ujung-ujungnya chat waktu itu diakhiri dengan ketidakjelasan.

Tapi gw sempat saling tuker no hp sama dia. Yang bikin gw jengkel, dia sering sms dengan nada memerintah seakan-akan dia yang berkuasa, contohnya:
Inbox: “loe sekarang ke tempat gw!!!” tanpa nanya gw bisa atau ga terlebih dahulu.
Smsnya gw cuex-in. Trus dia sms lagi.
Inbox: “cepetan loe kesini. Gw sudah sange!!” huh apa urusannya sama gw?
Inbox: “Jangan suka jual mahallah sama gw!!

Dan sms-sms beruntun lainnya yang masih dengan nada memerintah seorang boss kepada bawahannya. Gw ga terlalu menanggapi. Gw ga suka tipikal orang yang merasa superior.
Minggu depannya gw ketemu online lagi dengan Ghandi, malam itu akhirnya dia menyerah dan bilang tentang profesinya:
Ghandi : “Gw pokis...”
Gw : “Apaan tuh pokis?”
Ghandi: “Gw polisi”
Gw : “So... what?”
Ghandi : “Ya malu aja, masa seorang aparat kepolisian homo...”
Gw : “Ah loe ada-ada aja. Polisi itu kan cuma profesi dan homo itu soal orientasi sex. Jadi ga ada hubungannya dong? So, kenapa harus malu?” jawab gw datar.


Mungkin terhasut omongan gw, akhirnya dia memperlihatkan picnya tapi dengan catatan: dia wanti-wanti gw harus bisa menjaga rahasia (aduh gitu aja kok repot he he he...). Mungkin karena Ghandi berprofesi sebagai polisi dan terikat dengan korps-nya. Makanya dia sangat berhati-hati pikir gw dalam hati. Tapi malam itu acara ketemuan kami tertunda lagi.

Gw bingung, antara pengen nyoba sama polisi (salah satu profesi yang jadi incaran banyak kaum gay) dan segan, coz Ghandi sekalipun tampan tapi ga masuk kriteria gw (dia bukan brondonk lagi he he he...).
Beberapa hari kemudian gw chat lagi sama dia dan kami sepakat untuk ketemu malam itu. Gw diminta menemui dia di asrama polisi. Gila! It’s real gw harus masuk ke lingkungan yang sebelumnya ga pernah terpikirkan sama gw.

Malam itu jam baru menunjukkan angka 21.09 pada jam digital yang melingkari tangan gw. Diiringi rintik hujan gw memasuki area asrama kepolisian di Jl. N**s. Ga seperti dalam bayangan gw tentang sebuah asrama, apalagi ini asrama polisi sebagai abdi negara. Ternyata tempatnya suram dan kumuh. Belasan tikus-tikus got yang nampak montok (qi qi qi...) berseliweran di sepanjang lorong yang gw lalui. Lorong itu hanya diterangi oleh lampu-lampu temaram ala kadarnya. Lalu gw mengetuk sebuah pintu tripleks, pintu yang menurut gw terlalu rendah, sehingga orang yang masuk melalui pintu itu harus sedikit menundukkan kepalanya kalo tidak mau benjol kejedot kusen he he he... pintu yang rendah itu mungkin diakibatkan renovasi peninggian ubin berkali-kali. Malam itu membuka mata gw, ternyata pengabdian aparat polisi tidak berbanding lurus dengan fasilitas yang dia dapatkan. Mungkin itulah yang membuat banyak aparat menjadi gelap mata menghalalkan segala cara untuk memperoleh ‘kesejahteraan lebih’.

Ghandi membukakan pintu sambil tersenyum dan mempersilakan gw masuk. Ghandi seorang pemuda sunda berkulit kuning dengan kumis tipisnya. Kumisnya mirip kumis perancang busana terkenal, yang teuteup ngondeeeek sekalipun piara kumis hueeekkksss!!! he he he...

Pemandangan di dalam ternyata tidak seseram di luar. Lumayan bersih dan terawat walau kecil dan sederhana. Ruangan berlantai keramik hijau itu diisi benda-benda elektronik standard (tv, dvd player, kipas angin dll... ) tanpa ada kursi untuk duduk.
Lalu gw dan Ghandi larut dalam obrolan ngalor-ngidul ga jelas, obrolan ga penting khas orang-orang yang lagi ketemuan he he he...

Dari obrolannya baru gw tau ternyata dia jadi polisi, bukan karena keinginannya, tapi karena dorongan dan tekanan bapak dan kakak-kakaknya, yang semuanya berprofesi sebagai polisi. Secara psikologis dia pasti tertekan, mengalami dilema dan rapuh (karena harus menjalani 2 kehidupan yang berbeda).

Dibalik profesinya yang keras ternyata dia seorang lelaki manja (tapi tidak ngondek wkwkwk...). Dia merasa nyaman dalam pelukan gw. Malam itu gw lah yang pegang kendali, gw yang jadi superior. Ghandi pasrah menerima semua perlakuan gw (yang lagi balas dendam ) he he he... Ghandi tidak pandai bercinta dan staminanya juga dibawah rata-rata. Dia tumbang, jauh sebelum gw mencapai puncak. Malam itu selesai tanpa gw mengalami orgasme. Tapi gpp, yang penting gw sudah mencoba, even gw ga bisa menikmatinya. Kesimpulannya: buat gw brondonk is the best!!! he he he...

Soal profesi jantan lainnya, teman gw pernah cerita, dia pernah ketemuan dengan seorang tentara dan dibawa ke asrama seskoad di Bandung. Ternyata di kamarnya, tentara itu memiliki koleksi kosmetik dan bahan perawatan tubuh yang super duper lengkap!!! wuiiihhh suka dengdong ya pak? wkwkwkwk... Beberapa gw kali ketemu chat dengan tentara gay, tapi gw memutuskan untuk tidak ketemuan.
Kalo satpam gay? Banyak kale.!!!..he he he.. gw pernah beberapa kali chatting dengan satpam, bahkan ada satpam yang dengan terang-terangan memajang foto-foto seksiya (foto dan video bugil huft!) di sebuah situs gay.
Satpam gay... Polisi gay... Tentara gay... Apa kata dunia...!?! Dan dunia binan menjawab: SANTAI AJA KALEEEEEE... wkwkwkwk...

Conclusions:
Banyak sisi kehidupan yang terlewatkan oleh mata jasmani kita, hanya mata hati yang sanggup memahami kekosongan jiwa seseorang. Profesi ga menjamin soal kejantanan seseorang, dan profesi ga ada hubungannya sama sekali dengan masalah orientasi seksual. Di luar sana banyak banget bertebaran satpam, polisi bahkan tentara gay. So what gitu lho!!! he he he...

11 komentar:

  1. Gwe setuju bahwa tidak ada hubungannya antara profesi dan orientasi seksual. Sama seperti tidak semua profesi yang terlihat macho itu straight, profesi yang 'lembut' pun tidak berarti mereka gay. Benar?

    BalasHapus
  2. aw aw aw....seru sekali sih pengalamannya. Asrama polisi yang deket taman lalu lintas yah? wkwkwkwkwk

    BalasHapus
  3. @bybyq: betul banget bro...
    @apisindica: ha ha ha... betul bro. kok tau? pernah kesana jg ya? he he he...

    BalasHapus
  4. haduhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
    bikin sakit kepala bacanya, jiakakakakakakakakkakakkkk

    BalasHapus
  5. @fai: artinya sudah saatnya pake kacamata plus tuh, faktor umur kali... ha ha ha...

    BalasHapus
  6. oh oh oh... Brondong is the best yak...?

    BalasHapus
  7. gedubrak....langsung gw melotor dari bangku niy...
    Detailnya dunk rel...haha

    BalasHapus
  8. @bedjo: itu cuma 'the best' versi gw lah he he he...
    @jinggamerah: jangan terlalu detail ah, tar kenal cekal wkwkwkwk...

    BalasHapus
  9. oioioio mau tanya dnk.. chatnya dimna tuh?? wah gw pengen banget coba sama army atau tentara atau polisi... hehhe lam kenal adam 20 m JKS

    BalasHapus
  10. gw jg pengen nanya, loe chattingnya dimana???? bisa dpt polisi,tentara,dan satpam segala.. atau semua cuma ilusi loe doang karna saking terobsesinya loe ama mereka.hehehe:)

    BalasHapus
  11. @Anonim 1: biasa aja di MIRC, selain itu buka aja akun di beberapa web gay (manjam, planetormeo, facebook khusus yang temen"nya khusus gay dll), tar juga pada kontak sendiri setelah baca profile km (temasuk obsesi km, contoh: pengen sama polisi atau tni) he he he...
    Iya, salam kenal juga Adam :)

    @Anonim 2: Jawabannya sama kaya jawaban buat Anonim 1/Adam.
    Jujur ya, yang sebelum ketemu aku udah tau profesinya apa, cuma sama polisi yang ini. sementara yang lainnya, aku baru tau profesinya satpam dan tentara justru setelah ketemu dan ngobrol".
    Dan kalo kamu jeli bacanya, pasti kamu akan tau, kalo aku lebih suka brondonk daripada sama polisi, tentara ataupun satpam. Lagian buat aku mah ga penting profesinya apa, toh kl ml mah tetep aja bajunya dibuka kan? he he he...
    Aku kenal baik sama seorang polisi (just friend), kalo mau dikenalin sih ayo.
    Aku bukan tipe pembual, semua yang aku tulis apa adanya tanpa rekayasa (cuma nama" orang dan lokasinya aja yang aku samarkan). Dan perlu kamu ketahui, ga semua 'pengalaman' itu aku tuliskan disini.

    BalasHapus