Senin, 05 Maret 2012

Makhluk-Makhluk Kecil Di Sekitar Kompleks Rumah


Pagi-pagi sebelum panas matahari terasa terik menyengat, gw jalan-jalan di sekitar kompleks perumahan tempat gw tinggal dengan menenteng kamera. Kompleks perumahan tempat  gw tinggal memang berkonsep cluster, dan isinya kurang dari 50 rumah. Diantara rumah-rumah yang berderet masih terdapat beberapa kavling tanah kosong. Tanah-tanah kosong itu di penuhi ilalang dan aneka tanaman liar. Menurut penduduk asli yang tinggal di luar kompleks; konon kompleks perumahan ini merupakan bekas kebun yang luas. Gw dan keluarga gw sendiri baru menempati kompleks ini sekitar 7 tahunan yang lalu.

Kebetulan tepat di depan rumah gw, ada 4  kavling tanah kosong (2 didepan, 2 dibelakangnya) yang tanahnya masing kosong belum berdiri bangunan. Jadi kami bisa menikmati pemandangan dengan leluasa.

Pagi itu gw emang berniat mengabadikan hewan-hewan kecil yang hidup di kavling-kavling kosong kompleks perumahan, melalui jepretan kamera. Walau letaknya di pusat Kota Bandung, gw merasa takjub aja coz di seputar kompleks masih hidup aneka serangga, burung, reptil, dll. Yang konon mereka hanya mau hidup di area yang udaranya masih bersih.

Capung 1
Capung 2
Capung 3
Capung 4
Capung 5
Tiap pagi kicauan burung masih terdengar merdu. Bukan hanya burung pipit atau burung gereja tapi ada jenis-jenis burung lainnya, seperti burung kutilang dan sepasang burung perkutut (entah penghuni asli atau cuma burung yang kabur dari pemiliknya). Di siang dan sore dan kadang malam hari sering terdengar suara burung Kedasih/ atau Wiwik Kelabu, yang dalam B. Sunda disebut: Manuk Uncuing, Sit Uncuing, atau Sirit Uncuing (dalam B. Sunda Sirit =  penis lho he he he... apa hubungannya ya? wkwkwk... ). Menurut mitos bila burung ini berbunyi  merupakan pertanda ada orang yang meninggal.Ya iyalah burung Kedasih/Wiwik Kelabu atau Sirit Uncuing (ups!) itu bakal sering bunyi coz rumah gw kan deket sama sebuah Rumah Sakit yang cukup besar,  jadi ga heran kalo sering ada yang mati he he he... Burung Kedasih atau Wiwik Kelabu itu bentuknya kecil tapi suaranya nyaring, melengking menyayat hati, bahkan kadang menyeramkan dan bikin bulu kuduk merinding.

Burung Kedasih atau Wiwik Kelabu
Foto diambil dari Alamendah's Blog
Di malam hari kami masih sering terlihat kunang-kunang beterbangan dengan kerlap-kerlip cahaya yang berpendar di tubuhnya. Ini merupakan kejadian langka buat orang-orang yang tinggal di perkotaan. Tapi syukurnya gw masih bisa sering-sering menikmatiknya. Diluar sana suara jangkrik kadang masih terdengar merdu dan menjadi pengantar gw memasuki alam mimpi.

Ini serangga atau monster kecil?
Ini serangga atau monster kecil? part II he he he...
 Mungkin karena didepan rumah kami ada tanah kosong yang dipenuhi semak belukar, jadi bukan hal yang aneh lagi kalo sesekali halaman rumah gw dikunjungi kodok, kadal, bekicot, tikus, kaki seribu, katak pohon dll. Bahkan seekor ular pernah menyelinap masuk ke dalam rumah, dan terpaksa gw bantai di dapur  he he he... Mungkin terdengar agak aneh sih di tengah Kota Bandung masih terdapat hewan-hewan yang biasanya cuma di temui di sawah atau tanah lapang.

Kupu-kupu hinggap di tanaman babadotan
Kupu-kupu menghisap nektar
Kupu-kupu merentangkan sayapnya
Kalo memperhatikan tanaman liar di kavling kosong beserta dengan penghuninya gw jadi inget pelajaran biologi tentang komunitas waktu masih SD he he he...

Sebagai catatan:  memotret kupu-kupu di alam terbuka jauh lebih sulit dan butuh kesabaran ekstra tinggi (jadi mendingan motret kupu-kupu mah di taman kupu-kupu aja he he he...). Apa lagi kupu-kupu yang berukuran kecil, mereka jarang sekali hinggap, kalo pun sesekali hinggap hanya sesaat saja.

Kupu-kupu kuning yang kecil 1
Kupu-kupu kuning yang kecil 2
Kupu-kupu kuning yang kecil 3 
Sebenarnya masih banyak sih hewan lainnya tapi tidak terpotret; seperti belalang, katak pohon, burung-burung dll. Tapi dari sebagian kecil foto-foto gw cukup bisa menggambarkan suasana kompleks tempat gw tinggal. Udara yang bersih, tidak bising, dan masih banyaknya hewan liar yang hidup di dalamnya.  Semua elemen itu bagi gw seperti surga yang tersembunyi di tengah keramaian dan hiruk-pikuk Kota Bandung. Tapi entah sampai kapan gw bisa menikmatinya. Mungkin setelah di 4 kavling kosong itu berdiri rumah-rumah, nampaknya gw harus merelakan keindahan alami itu berlalu...

Anak kadal
Tanaman liar 1
Tanaman liar 2
Tanaman liar 3 
Btw, Ada beberapa orang yang komplain; kok blog gw isinya jadi tentang ‘Flora dan Fauna’ ya? he he he... Tenang aja, gw ga akan lupa kok konsep awal gw bikin blog ini buat apa. Saat ini gw, cuma ingin menulis apa yang ingin gw tulis aja. Sssttt... ini juga merupakan salah satu pengalaman hidup gw kan? he he he...

Conclusion:
Tak perlu pergi jauh-jauh untuk membuat kita kagum betapa sempurna ciptaanNya. Lihat sekitar kita, dan belajarlah menjadi bijak. Harmony keindahan alam akan tetap terjaga jika kita tetap peduli.

15 komentar:

  1. poto nya bagussssssss... *jempol*

    BalasHapus
  2. nice photo.

    emang yah, kalau teman2 blogger sudah terbiasa dengan genre tulisan tertentu yang sering kita tulis, tiba2 kita posting hal berbeda, pasti pengunjungnya langsung drop kalau gak di protes

    drop sayyyyyyy

    BalasHapus
  3. @zaenal: thx bro... masih perlu banyak belajar.

    @fai: makasih ya... mungkin iya sih, tapi namanya juga blog pribadi. suka-suka yang punyanya mau posting apa jg he he he... (kidding). bukan apa", supaya lebih variatif aja. ternyata banyak juga yang suka postingan yang berupa reportase. soal pengunjung blog, kalo diliat dari grafik sih masih stabil kok.

    BalasHapus
  4. Dulu waktu mash kecil, capung 1 s.d. capung 5 udah sering gue buru. Gue tusuk pake lidi, gue bakar dan gue makan.

    Sumpah rasanya enak banget.

    Tapi kalau ngelihat foto-2mu, gue jadi nyesel. Mereka itu terlalu indah untuk di makan.

    BalasHapus
  5. @arik: wow kamu kaya si bolang dong? he he he... gpp mereka hadir emang untuk melengkapi hidup kita; memberi keindahan atau kalo lagi lapar bisa untuk mengisi perut he he he... btw, katanya kadal juga suka dimakan buat orang yang korengan, tp entahlah...

    BalasHapus
  6. keren banget baaang!
    lumayan nih buat wallpaper.
    izin save ya bang :)

    BalasHapus
  7. @AuL Howler: Thx... silakan disedoooot... he he he...

    BalasHapus
  8. Farrel, di Bandung? wah asikkk deket dooong :D
    Love the pics btw

    BalasHapus
  9. @Me ...: Iya aku di Bandung,emang kamu di Bandung juga? thx ya...

    BalasHapus
  10. i love these two last posts. It just reminds me how important true nature for humankind is.

    BalasHapus
  11. @Pradipta Dirgantara: thx ya udah mampir... betul banget bro.

    BalasHapus
  12. setelah lama jadi silent reader di sini baru sadar kalo isi blog punya om farrel ini kampanye go green terselubung :)

    BalasHapus
  13. @kuduga: thx ya udah jadi silent reader (akunya malah yang malah jadi males bikin postingan. semangat!!! he he he...).
    sekecil apapun bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan hidup, pasti akan berdampak/berguna. kalo bukan dari diri kita, siapa lagi? kalo bukan mulai dari sekarang, kapan lagi? go green!!! he he he...

    BalasHapus
  14. kunjungan gan.,.
    bagi" motivasi.,.
    Tuhan lebih tau segala hal daripada kita.,.
    di tunggu kunjungan balik.na gan.,.,

    BalasHapus
  15. @0utbound training di malang: salam kenal, thx atas kunjungannya. aku pasti berkunjung balik kok.

    BalasHapus