Jumat, 12 Agustus 2011

Phimosis

Pernah ga ngalamin satu kejadian, lagi asyik-asyiknya bercinta. Pas kita merogoh isi celana pasangan bercinta kita, atau pas membuka celana dalamnya,  ee...dodo eeee... ternyata kita menemukan burungnya tidak disunat? Gw yakin pasti banyak yang pernah mengalaminya. Hayo ngaku...!!! he he he...

Di Indonesia memang ada etnis atau suku tertentu yang tidak mengenal budaya circumsisi atau sunat sebagai tradisi leluhurnya. Seperti pada kalangan orang: Batak, Bali, Manado, Toraja, Nias, Ambon, Papua, Etnis Tiong Hoa dan lain-lain.
Di Indonesia sunat memang sangat erat kaitannya dengan agama yang dianut. Kecuali di kalangan orang-orang Jawa, sekalipun agamanya Kristen tapi mereka hampir semuanya disunat. Lho kok gw tau? Hmmmhhmm... no comment!! Wkwkwk...


Sebetulnya di dalam Kitab Suci orang Kristen, ada perintah kepada umatnya untuk bersunat. Tapi kebanyakan rohaniawan mengartikannya bukan sebagai sunat fisik tapi sunat hati/rohani (dan tentang masalah ini, gw ga akan membahasnya lebih jauh he he he...).

Dengan pertimbangan untuk kesehatan, sekarang di Indonesia juga sudah banyak dari kalangan non muslim yang disunat.

Back to topic, tentang teman bercinta yang tidak disunat. Gw pernah menemukan penis milik orang yang tidak disunat. Tapi pas gw coba tarik kulupnya supaya kepala penisnya muncul, ternyata sangat ketat dan  ga bisa dibuka. Trus, si empunya penis bilang: “Jangan ditarik Kak, sakit... punya aku emang ga bisa dibuka” (sambil meringis kesakitan...). Uppsss.... yaaa.. maaf namanya juga kagak tau he he he....
3 kali gw menemukan kasus yang serupa kaya gini. Penisnya mirip bantal guling dengan ujung sarungnya diikat erat dengan tali, sesak dan kepalanya ga memungkinkan bisa keluar he he he...

Penis dengan phimosis
Penis dengan Phimosis
Penis yang kulupnya ga bisa ditarik kebelakang, disebabkan oleh lubang kulupnya terlalu kecil. Kondisi seperti ini dalam dunia kedokteran disebut Phimosis. Salah satu gangguan yang mungkin timbul pada organ kelamin seperti ini adalah tertutupnya ujung kulup penis. Dan  jika tidak ditangani dengan dengan baik dapat terjadi infeksi atau hambatan seksual lainnya.

Pada kasus tertentu, dalam keadaan tidak ereksi, kadang penis masih memungkinkan kulupnya bisa ditarik kebelakang, dan tentu saja kepala penisnya berwarna sangat kemerahan. Pada kasus lainnya ada yang sama sekali tidak dapat ditarik kebelakang, baik dalam keadaan ereksi maupun tidak. Ada juga kasus lain phimosis, dimana penis sewaktu ereksi, kepalanya bisa muncul sebagian.
Phimosis menyebabkan air kencing tidak dapat keluar secara normal dan kepala penis tidak dapat dibersihkan. Kondisi ini memicu timbulnya infeksi di kepala penis.

Penis phimosis, sebelum ereksi
Penis phimosis, setelah ereksi
Phimosis pada bayi laki-laki yang baru lahir terjadi karena ruang di antara kutup dan penis tidak berkembang dengan baik.  Kondisi ini menyebabkan kulup menjadi melekat pada kepala penis, sehingga sulit ditarik ke arah pangkal. Penyebabnya bisa dari bawaan dari lahir, atau didapat, misalnya karena infeksi atau benturan
Sebetulnya Phimosis gejalanya bisa diketahui sejak si penderita masih anak-anak. Ciri-cirinya: waktu kencing ujung penis tampak menggembung, dikarenakan air seni yang tidak lancar keluar, kadang-kadang menetes dan memancar dengan arah yang tidak dapat beraturan.

Penis Phimosis dengan glans muncul sebagian
Untuk orang yang disunat, tentu saja masalah ini tidak akan terbawa sampai dewasa. Lain halnya dengan orang yang tidak disunat, kondisi ini dapat mengganggu aktivitas  seksualnya. Coz penis dalam kondisi ini kurang bisa menerima rangsangan, baik dari hisapan atau gesekan karena glans atau kepala penis (sebagai bagian paling sensitif dan pusat rangsangan) terhalang oleh foreskin atau kulup. Dan tentu saja penis seperti ini menjadi kurang higienis pula.

Kondisi yang berlawanan dari phimosis adalah paraphimosis. Pada kondisi ini, kulup dapat ditarik ke belakang, kepala penis dapat terbuka seluruhnya, tetapi kemudian kulup tidak bisa kembali ke depan dan menjepit penis. Kondisi ini berbahaya karena risiko pembendungan aliran darah.

Buat pemilik penis dengan masalah phimosis disarankan sebaiknya disunat. Selain mencegah infeksi lebih lanjut, juga supaya bisa lebih menikmati aktivitas seksual, dan tentu saja bisa lebih memberi kenikmatan dan kenyamanan buat partner sex-nya he he he…

Btw, di postingan kali ini kok gw udah kaya dokter spesialis penis aja ya? ha ha ha…  
O ya, foto-foto  diatas bukan gw sendiri yang motret lho wkwkwkwk... semua foto diatas gw ambil dari: http://moblog.whmsoft.net ,  http://commons.wikimedia.org , http://aphimosis.wordpress.com dan  http://www.foreskin.org

Conclusion:
Kenali tubuh kita sejak dini. Supaya kalo ada indikasi ketidakberesan bisa segera dilakukan tindakan. Ga ada kata terlambat untuk menuju hidup lebih baik dan lebih sehat.

33 komentar:

  1. Aduh ... selama berpetualang, belum pernah nemui yang bentuknya begitu. kalau ketemu yang seperti itu pasti langsung gue tinggalin aja. Batal ML. hehehe ...

    BalasHapus
  2. berasa kuliah (lagi) anatomi dan kesehatan reproduksi deh :))

    BalasHapus
  3. @arik: ternyata petualangannya kamu kalah variasinya dari aku he he he... aku 3 kali lho nemuin yang kaya gitu. ya demi sopan santun, paling aku berakting jadi gedebok pisang (alias diem aja) he he he...
    @Apisindica: itung-itung mengingat kembali ya pis, kan katanya "ayo sekolah" he he he... Gimana pis, apis kan suka koko koko, pernah ga nemuin yang kaya gini?

    BalasHapus
  4. Gue kan terkenal atraktif, Rel. Kagak mungkinlah berakting jadi gedebok pisang hanyut di sungai :)

    BalasHapus
  5. @arik: gedebok pisang hanyut di sungai? bekas orang mandiin jenazah dong? hiiiiyyyy... atut... he he he...

    BalasHapus
  6. --Pernah ga ngalamin satu kejadian, lagi asyik-asyiknya bercinta. Pas kita merogoh isi celana pasangan bercinta kita, atau pas membuka celana dalamnya, ee...dodo eeee... ternyata kita menemukan burungnya tidak disunat?--

    Belum pernah, saya masih termasuk dungu dalam hal yg begituan.
    Makanya, saya butuh pencerahan dari ahlinya.

    BalasHapus
  7. @Tahu Kriwil: pengen pencerahan? kamu telah menemukan orang yang tepat yang bisa ngajarin kamu ha ha ha... (kidding).

    BalasHapus
  8. haduhhhhhhhhhhhhh pusingggggggggggg

    BalasHapus
  9. enak lagi isep kontol yg gak sunat

    BalasHapus
  10. @Anonim: lain orang lain selera kali ya... he he he...

    BalasHapus
  11. @anggara: kayanya sih bisa tapi dalam keadaan tertutup kaya gitu kenikmatannya pasti mengurangi kenikmatan plus terjadi penumpukan kotoran(smegma).

    BalasHapus
  12. Penis w slalu bersih dari kotoran karena disunat..
    Tetapi belom pernah dipake ML cma dipake buat kencing doank, trus tiap hari selalu bangun pagi2 alias ereksi!
    Andaikan ada cwe yg mo ajarin q ML...hmmmm.. Mo banget!!

    BalasHapus
  13. ad yg mw ngajarin ML gx ?

    BalasHapus
  14. Ada sich cwe w, tpi w bilang nikah aja dlu..
    Ktanya lama bnget akhirnya perjaka w melayang ditangan kekasih w..
    Dan prwan dia lenyap akibat lesakan kontol w yg ktanya maut..

    BalasHapus
  15. Sorry cuma.mw ralat, suku toraja kenal sunat kok malah jadi adat di sana....

    BalasHapus
  16. @papalangi: thx buat ralatnya. mungkin kebetulan aja aku dapetnya orang Toraja non muslim yang ga disunat kali ya...

    BalasHapus
  17. Gw juga mau ralat ...suku Nias juga punya tradisi sunat. Sebagian besar wilayah di Nias mempraktekan sunat. Kalo Jawa Kristen 99% disunat, orang Nias Kristen mungkin sekitar 80% disunat.

    BalasHapus
  18. Mayoritas orang Kristen Nias juga disunat ...
    Cuma beberapa kecamatan di Nias yg sdh tdk mempraktekan tradisi sunat.
    Silahkan baca :
    http://www.nias-bangkit.com/2011/07/tradisi-sunat-orang-nias/

    BalasHapus
  19. @Anonim: sekali lagi thank's buat koreksinya. Artikelnya udah aku baca, semoga nambah wawasan buat yang belum tau tentang hal ini. O ya, aku 2 kali ketemu orang nias dan dua-duanya ga disunat lho, makanya aku berkesimpulan begitu :)

    BalasHapus
  20. Kayaknya tullisan diatas smua betul...yg bagus emang di sunat..spy bersih....tetapi skrg terbalik loh...di negara2 western spt USA, UK and negara eropa laenya...yg dulu2 sekitar th 60 an menyuarakan circumcise/sunat skrg para pakar sex...menyarankan hal yg berbeda agar tdk disunat...dg alasan....penis yg disunat tingkat sensivitasnya berkurang jadi orgasmnya tdk maksimal....diibaratkan kulit penis pria spt fungsi clitorus pada wanita...pusatnya ribuan syaraf perangsang orgasm...wanita yg berhub dg pria yg tdk disunat merasa lebih nyaman berhubungan sex karena ada stimulasi dari kulit penis..sdgkan pria nya juga ada rasastimulasi..
    coba deh farrel goggling......"male circumcision leads to a bad sex life "
    Bahkan di negara2 western skrg ada clinick yg memberikan jasa melalui bedah kedokteran untuk mengembalikan kulit penis yg sudah disunat....caranya saya blm tau...mungkin spt cangkok...
    Maaf bwt yg tinggal di Indonesia faktor agama memang berperan besar untuk di sunat. So buat teman2 yg yg beragama non Muslim...ada untungnya loh punya penis yg tdk di sunat
    .Stevan

    BalasHapus
  21. @Anonim/Stevan Stevanovic: Kebetulan aku sudah pernah tahu info" yang kamu berikan. Bahkan di Jerman (kalo ga salah) ada pelarangan menyunat orang dibawah umur. Kalo dilakukan, dokternya kena sanksi hukum. Padahal buat orang Yahudi sunat itu wajib hukumnya dilakukan sebelum bayi berumur 8 hari. Mereka berpendapat, biarkan tiap orang itu memutuskan sendiri untuk disunat/tidak setelah dewasa (semacam hak azasi gt), makanya dilarang dilakukan pada bayi.
    Pakar yang menyuarakan itu aku yakin kemungkinan besar golongan yang tidak disunat #gwlagisotoydotcom he he he...

    Semuanya kembali ke pribadi masing-masing sih, kalo menurut aku pribadi; enak-enak aja (atau enak-enak banget?) he he he... Bagusnya sih ada orang yang disunatnya setelah dewasa (sudah sering ml) trus ngasih testimoni dimana bedanya wkwkwk...

    Tuhan (buat agama Islam & Yahudi atau Kristen dan Katholik dalam Perjanjian Lama) menyuruh laki" bersunat pasti ada maksudnya dan tentu saja ada nilai" kebaikan didalamnya. Dan aku percaya perintah Tuhan itu kebenarannya sepanjang masa.

    Kalo menurut aku, keuntungan penis yang disunat salah satunya adalah: sangat kecil kemungkinannya kejepit retzleting celana AWW!!! he he he... #kidding.

    BalasHapus
  22. Kelebihan orang yang gak sunat adalah : kapan saja dia bisa merasakan nikmatnya penis berkulup, tapi bisa juga merasakan (dgn teknik artificial circumcision) nikmatnya penis sunat.
    Ibaratnya alat elektronik 'dual voltage'.
    Mengenai sunat dalam ajaran Yahudi, Islam, Kristen, ilmuwan meyakini bhw itu cuma 'menjiplak' tradisi sunat bangsa Mesir (ratusan mummy Mesir berumur ribuan tahun yang ditemukan, 99,99% nya bersunat).
    Kita tahu bahwa kebudayaan Cina dan India yang sangat maju dalam bidang pengobatan dan kesehatan (buktinya akupuntur dan prana, sampai sekarang masih belum dipahami scientist modern), ternyata juga tidak merekomendasikan sunat.
    Sebagian besar scientis pendukung sunat adalah orang Amerika atau orang Eropa keturunan Yahudi, jadi wajar kalau mereka selalu mengkampanyekan manfaat sunat.

    BalasHapus
  23. @Anonim: mungkin itu masalah selera dan perbedaan cara pandang aja.
    Soal apakah itu jiplakan dari budaya mesir kuno atau bukan, aku sendiri ga tau. mungkin aja relief itu hanya 'menyerupai' bentuk penis disunat. toh dalam keadaan ereksi, kepala penis akan mencuat keluar (kecuali yang phimosis).
    Dan aku yakin juga, hal" yang berdasarkan perintah agama, itu adalah sesuatu yang tak terbantahkan (khususnya buat umatnya). jadi ga bisa main logika lagi kalo urusan kepercayaan mah he he he...

    BalasHapus
  24. Walaupun mayoritas agama di suku toraja kristen tapi tradisi sunat tetap ada sampe skarang…
    Sbg bahan referensi silakan baca di… http://www.toraja-cyber-news.com/ulasan/tille-alias-sunat-bagi-orang-toraja.html

    BalasHapus
  25. @papalangi: kan sudah saya koreksi tanggal 16 september 2012, setelah kamu tulis komen sehari sebelumnya. thx.

    BalasHapus